Airlangga Klaim AS Nilai Proposal Negosiasi Tarif Impor Indonesia Cukup Komprehensif

4 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah Amerika Serikat mengapresiasi proposal negosiasi tarif impor. Ia melaporkan progres tersebut kepada Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Senin, 28 April 2025, usai kembali dari lawatan ke Amerika Serikat.

Airlangga mengatakan, pemerintahan Donald Trump memandang proposal yang diajukan Indonesia melalui surat pada Senin, 7 April 2025 dan Rabu, 9 April 2024 lalu relatif komprehensif. Proposal itu, ujar dia, tak hanya bicara mengenai tarif, tapi juga nontarif. "Juga mengenai rencana Indonesia menyeimbangkan neraca perdagangan,” ujar Airlangga dalam jumpa pers yang disiarkan secara daring.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di Amerika Serikat, Airlangga mengungkap, delegasi Indonesia bertemu beberapa pihak, antara lain US Trade Representative, Secretary Commerce, Secretary Commerce, Secretary Treasury, Direktur National Economic Council, dan delegasi dari beberapa negara lain.

Selain itu, Airlangga mengadakan pertemuan virtual dengan Menteri Luar Negeri Australia, Menteri Perdagangan dan Industri Korea Selatan, Semiconductor Industry Association, United States ASEAN Business Council, United States Industry Indonesia Society. Juga ada perwakilan dari Asia Group, Amazon, Boeing, Microsoft, dan Google.

Airlangga menyebut proposal yang diajukan Indonesia sebagai “fair and square”. “Mereka neraca perdagangannya sekitar 19, kita berikan lebih dari 19,5. Jual beli langsung 19,5, namun kita juga ada proyek yang kita akan beli dari Amerika,” ujar eks Ketua Umum Partai Golkar itu.

Negosiasi ini, Airlangga menambahkan, bertujuan mencapai win-win solution. Ini juga arahan dari Presiden Prabowo Subianto.

Kebijakan pemerintah menurutnya tak akan membedakan satu negara dengan negara lain. "Secara geopolitik tentu Indonesia dianggap penting oleh Amerika," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bertemu dengan Menteri Keuangan AS Scott Bessent pada Jumat, 25 April 2025 serta menghadiri pertemuan bersama Gubernur Bank Sentral ASEAN dan Managing Director IMF guna membahas dampak kebijakan tarif AS secara lebih luas.

Di tengah ketidakpastian arah kebijakan dagang AS dan dinamika relasi AS-Cina, Sri Mulyani menegaskan Indonesia tetap menjaga pendekatan negosiasi yang aktif dan adaptif. Ia menekankan, kekuatan ekonomi domestik, reformasi struktural, serta ketahanan pangan nasional memperkuat posisi tawar Indonesia. “Negosiasi memang untuk saling memberi dan menawarkan, kemudian saling kompromi,” katanya.

Pilihan editor:

Read Entire Article
Parenting |