Apa itu Teknologi PGT A dan PGT M dalam Proses Bayi Tabung

4 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Morula IVF Indonesia meraih akreditasi internasional dari The Reproductive Accreditation Committee (RTAC). Akreditasi internasional yang diberikan kepada Morula IVF Jakarta, Bunda Morula Surabaya dan Morula IVF Surabaya ini menjadi momentum penting bagi seluruh keluarga besar Morula dan para pejuang buah hati yang berstandar internasional.

Dokter Obgyn Morula IVF Jakarta Muhammad Ardianto Airlangga mengatakan akreditasi internasional ini merupakan hasil upaya kolektif dari Morula IVF Indonesia yang berkomitmen untuk terus menghadirkan inovasi terbaru dan mematuhi standar internasional dalam memberikan perawatan yang aman dan efektif bagi para pejuang dua garis. Salah satu tindakan penunjang program In Vitro Fertility (IVF) alias bayi tabung di Morula adalah Preimplantation Genetic Testing for Aneuploidy (PGT-A) dan Preimplantation Genetic Testing for Monogenic (PGT-M).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Muhammad Ardianto Airlangga menjelaskan PGT itu singkatan dari Preimplantation Genetic Testing. "Jadi, ini adalah teknik pemeriksaan genetik yang dilakukan pada embrio sebelum ditanamkan ke dalam rahim ibu saat proses bayi tabung," katanya dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 22 April 2025.

Apa itu Preimplantation Genetic Testing for Aneuploidy (PGT-A)?

Ada dua jenis utama PGT yang sering dibicarakan, yatu PGT-A dan PGT-M. Preimplantation Genetic Testing for Aneuploidy alias PGT-A fokusnya pada aneuploidy. Pada kondisi ini, jumlah kromosom dalam sel itu tidak normal. Secara normal, manusia memiliki 46 kromosom yang tersusun berpasangan. "PGT-A ini bertujuan untuk mendeteksi embrio yang memiliki jumlah kromosom yang tidak tepat, misalnya kelebihan atau kekurangan satu kromosom," kata Ardianto. 

Kondisi aneuploidy ini seringkali menjadi penyebab utama kegagalan implantasi, keguguran, atau kelahiran bayi dengan kelainan kromosom seperti Down syndrome (trisomi 21), Edwards syndrome (trisomi 18), atau Patau syndrome (trisomi 13). Teknologi PGT-A pada proses bayi tabung ini bisa menjadi skrining awal bagi pasangan untuk memastikan embrio yang akan ditransfer punya susunan kromosom yang diharapkan normal. "Selain itu dengan pemeriksaan ini juga dapat mengetahui jenis kelamin dari embrio yang diperiksakan," katanya menambahkan.

PGT-A sendiri memiliki kegunaan utama yaitu menyeleksi embrio dengan jumlah kromosom yang normal sebelum ditransfer. Ini sangat berguna terutama pada kasus, misalnya pada wanita dengan usia di atas 35 tahun. Risiko aneuploidy pada telur wanita akan meningkat seiring bertambahnya usia. Kemudian, teknologi ini juga bisa bermanfaat bagi pasangan dengan riwayat kegagalan implantasi berulang atau keguguran berulang yang tidak jelas penyebabnya. Selain itu, teknologi PGT-A ini juga bisa bermanfaat bagi pasangan yang menghasilkan banyak embrio saat program bayi tabung. "Sehingga bisa memprioritaskan embrio dengan potensi terbaik," katanya.

Apa itu Preimplantation Genetic Testing for Monogenic (PGT-M)?

Lalu ada pula Preimplantation Genetic Testing for Monogenic/Single Gene Defects alias PGT-M. Teknologi PGT-M ini fokusnya lebih spesifik. Teknologi ini digunakan untuk mendeteksi kelainan genetik yang disebabkan oleh mutasi pada gen tunggal. "Jadi, kalau ada riwayat keluarga dengan penyakit genetik tertentu seperti thalassemia, cystic fibrosis, spinal muscular atrophy (SMA), atau Huntington's disease, PGT-M bisa membantu mengidentifikasi embrio mana yang tidak membawa mutasi gen penyebab penyakit tersebut. Jadi, ini lebih ditujukan untuk pasangan yang berisiko tinggi menurunkan penyakit genetik tertentu pada anak mereka," kata Ardianto.

Ardianto menambahkan bahwa PGT-M pun memiliki kegunaannya lebih spesifik bagi pasangan yang ingin menjalani program bayi tabung. Teknnologi ini bisa membantu mengidentifikasi embrio yang tidak membawa mutasi genetik penyebab penyakit tertentu yang diketahui ada dalam keluarga. Ini sangat bermanfaat bagi pasangan yang keduanya adalah carrier alias pembawa gen dari penyakit genetik resesif. Teknologi ini juga bermanfaat bagi pasangan di mana salah satunya memiliki penyakit genetik dominan. Lalu teknologi PGT-M juga baik digunakan bagi pasangan dengan riwayat anak sebelumnya yang menderita penyakit genetik tertentu.

"Jadi, PGT-A seperti pemeriksaan "generalisir" untuk melihat apakah jumlah kromosomnya pas, sedangkan PGT-M lebih fokus pada "detail" genetik tertentu jika ada risiko penyakit genetik yang diturunkan," kata Ardianto.

Pentingnya Teknologi Preimplantation Genetic Testing (PGT)

Pada proses bayi tabung, keunggulan utama PGT ini terletak pada kemampuannya untuk memberikan informasi genetik tentang embrio sebelum ditanamkan ke rahim. Teknologi bayi tabung konvensional hanya fokus pada proses pembuahan di luar tubuh dan penanaman embrio berdasarkan kualitas morfologi (bentuk dan tampilan) embrio di bawah mikroskop. Sementara itu, PGT menambahkan dimensi informasi genetik ini. "Jadi, alih-alih hanya memilih embrio berdasarkan penampilannya, dengan PGT kita bisa memilih embrio yang secara genetik lebih mungkin untuk berhasil berimplantasi dan berkembang menjadi kehamilan yang sehat. Ini bisa meningkatkan efisiensi siklus IVF secara keseluruhan," katanya.

Ardianto menambahkan bahwa ada juga 4 alasan krusial bahwa pentingnya teknologi PGT dalam proses bayi IVF ini. 

1. Meningkatkan peluang keberhasilan implantasi

Embrio dengan jumlah kromosom yang normal punya peluang lebih besar untuk berhasil menempel dan berkembang di rahim. Dengan memilih embrio yang euploid (jumlah kromosom normal) melalui PGT-A, kita bisa meningkatkan angka keberhasilan kehamilan per transfer embrio.

2. Mengurangi Risiko Keguguran

Aneuploidy adalah salah satu penyebab utama keguguran di trimester pertama. Dengan menyeleksi embrio yang kromosomnya normal, kita berharap bisa menurunkan risiko terjadinya keguguran akibat faktor genetik pada embrio.

3. Mencegah Kelahiran Bayi dengan Kelainan Genetik

Terutama untuk PGT-M, ini sangat penting bagi pasangan dengan riwayat penyakit genetik dalam keluarga. Teknologi ini memberikan kesempatan untuk memiliki anak yang sehat dan terbebas dari penyakit genetik yang mereka khawatirkan.

4. Memperpendek Waktu untuk Hamil

Dengan memilih embrio yang paling sehat dan punya potensi implantasi tertinggi, kita berharap proses menuju kehamilan yang sukses bisa lebih cepat dan efisien, sehingga mengurangi beban fisik dan emosional bagi pasangan yang menjalani IVF.

Bisakah proses bayi tabung dijalankan tanpa teknologi PGT-A dan PGT-M?

Jadi, apakah proses bayi tabung bisa tetap berjalan tanpa teknologi PGT-A dan PGT-M? "Tentu saja bisa. Proses bayi tabung sudah ada dan berhasil membantu banyak pasangan memiliki anak jauh sebelum teknologi PGT berkembang. Banyak klinik bayi tabung yang masih melakukan transfer embrio berdasarkan kualitas morfologi embrio saja," kata Ardianto.

Walau begitu, perlu diingat bahwa tanpa PGT, para ahli tidak bisa memiliki informasi genetik tentang embrio yang akan ditransfer. "Artinya akan ada risiko kegagalan implantasi, keguguran akibat aneuploidy, dan kelahiran bayi dengan kelainan kromosom atau penyakit genetik (jika ada risiko dari orang tua) bisa lebih tinggi," katanya.

Menurut Ardianto, PGT bukanlah keharusan dalam proses bayi tabung, tetapi merupakan teknologi tambahan yang sangat berharga, terutama bagi pasangan dengan kondisi-kondisi tertentu seperti usia ibu lanjut, riwayat kegagalan IVF berulang, keguguran berulang, atau riwayat penyakit genetik dalam keluarga. "Pilihan untuk menggunakan PGT atau tidak adalah keputusan yang perlu didiskusikan secara matang antara pasangan dan dokter spesialis fertilitas, mempertimbangkan manfaat, keterbatasan, biaya, dan preferensi pribadi," kata Ardianto.

Untuk membantu mewujudkan impian lebih banyak orang dengan program bayi tabung, Morula akan hadir di IVFair PLans 2025, sebuah pameran yang diselenggarakan oleh PLans, digital asisten kesehatan reproduksi perempuan Indonesia. IVFair 2025 yang bertema Together, Toward Tomorrow” akan diadakan pada Sabtu, 26 April 2025 di Sequis Center 3rd floor, Sudirman Central Business District.

Read Entire Article
Parenting |