Apakah Minum Kopi Bisa Menyebabkan Dehidrasi?

1 day ago 9

TEMPO.CO, Jakarta -  Kopi merupakan salah satu minuman paling populer di dunia. Banyak orang memulainya setiap pagi dengan minum kopi untuk meningkatkan semangat, konsentrasi, dan energi.

Kandungan utama yang membuat kopi begitu digemari adalah kafein, zat psikoaktif yang terkenal karena kemampuannya menstimulasi sistem saraf pusat dan membantu Anda tetap waspada. Namun, apakah kopi dapat menyebabkan dehidrasi?

Kafein dan Efek Diuretik

Dilansir dari Healthline, kafein memiliki sifat diuretik, yang berarti dapat merangsang tubuh untuk menghasilkan lebih banyak urin dari biasanya. Ini terjadi karena kafein meningkatkan aliran darah ke ginjal dan memengaruhi hormon yang mengatur keseimbangan cairan. Ketika ginjal bekerja lebih aktif, tubuh pun mengeluarkan lebih banyak cairan melalui urin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Efek diuretik ini telah lama menjadi alasan mengapa sebagian orang percaya bahwa kopi dapat menyebabkan dehidrasi. Namun, apakah benar begitu adanya?

Berapa Banyak Kopi yang Diperlukan untuk Memicu Dehidrasi?

Penelitian menunjukkan bahwa efek diuretik kafein baru terasa signifikan jika dikonsumsi dalam jumlah besar, sekitar lebih dari 500 mg kafein per hari. Ini setara dengan sekitar 5 cangkir kopi seduh berukuran 240 ml atau lebih. Dalam jumlah moderat, yaitu 1-3 cangkir kopi sehari, tubuh umumnya masih mampu menyeimbangkan cairan yang hilang melalui urin dengan asupan cairan dari kopi itu sendiri.

Penting untuk dicatat bahwa lebih dari 95% komposisi kopi adalah air, yang berarti bahwa meskipun Anda sering buang air kecil, Anda juga tetap mengonsumsi cairan. Bahkan, menurut penelitian dari Cleveland Clinic, peminum kopi biasa cenderung membangun toleransi terhadap efek diuretik kafein, sehingga buang air kecil tidak meningkat secara drastis seiring waktu.

Fakta Terkait Kopi dan Hidrasi

Beberapa studi telah dilakukan untuk menguji apakah konsumsi kopi benar-benar menyebabkan dehidrasi. Sebuah studi kecil yang melibatkan 50 peminum kopi berat menunjukkan bahwa mengonsumsi sekitar 800 ml kopi setiap hari selama 3 hari memiliki efek hidrasi yang sebanding dengan minum air dalam jumlah yang sama.

Masih mengutip dari Healthline, studi lain yang menganalisis 16 penelitian menemukan bahwa minum kopi dengan kandungan 300 mg kafein hanya meningkatkan produksi urin sebesar 109 ml, jumlah yang relatif kecil jika dibandingkan dengan cairan yang dikonsumsi.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa minum kopi dalam jumlah sedang tidak menyebabkan dehidrasi, bahkan bisa tetap membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh seperti air putih.

Jenis-Jenis Kopi dan Kandungan Kafeinnya

Setiap jenis kopi memiliki kadar kafein yang berbeda, yang dapat memengaruhi seberapa kuat efek diuretiknya:

- Kopi Seduh: Mengandung sekitar 70-140 mg kafein per cangkir (rata-rata 95 mg).
- Kopi Instan: Memiliki kandungan kafein sekitar 30-90 mg per cangkir.
- Espresso: Sekitar 63 mg kafein dalam satu shot kecil (30-50 ml).
- Kopi Tanpa Kafein (Decaf): Meskipun disebut “tanpa kafein”, kopi jenis ini masih mengandung sekitar 0-7 mg kafein per cangkir.

Dengan memahami kandungan kafein masing-masing jenis kopi, Anda bisa lebih bijak mengatur konsumsi agar tetap terhidrasi.

Kapan Kopi Bisa Menjadi Masalah?

Dilansir dari Cleveland Clinic, meskipun kopi dalam jumlah sedang aman dan tidak menyebabkan dehidrasi, konsumsi yang berlebihan tetap berisiko. Jika Anda minum lebih dari 400 mg kafein per hari, yang merupakan batas aman menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), Anda mungkin mengalami dehidrasi ringan, terutama jika tidak menyeimbangkannya dengan cukup minum air putih.

Gejala dehidrasi meliputi:

- Sakit kepala
- Mulut kering
- Kelelahan
- Pusing
- Urine berwarna gelap
- Detak jantung meningkat

Jika Anda merasa panas berlebihan, pusing, atau lelah setelah minum kopi dalam jumlah banyak tanpa disertai asupan air putih, maka bisa jadi tubuh Anda mengalami kekurangan cairan.

Read Entire Article
Parenting |