Fimela.com, Jakarta Mendisiplinkan anak tidak harus dengan teriakan atau ancaman. Menurut UNICEF, pendekatan empatik sangat efektif. Cobalah berkomunikasi dengan anak menggunakan nada tenang dan kata-kata positif. Jelaskan dengan sabar mengapa suatu perilaku tidak diperbolehkan dan bantu mereka memahami dampaknya. Ini membangun rasa tanggung jawab dan empati pada anak.
Mendengarkan perasaan mereka juga penting. Anak cenderung lebih patuh ketika mereka merasa didengar. Healthy Children menekankan bahwa dengan mendengar, anak merasa dihargai dan lebih termotivasi untuk mengikuti aturan tanpa paksaan.
Berikan contoh nyata. Jika ingin anak berlaku sopan, tunjukkan perilaku serupa dalam keseharianmu. Anak meniru orangtua, dan perilaku menjadi model pertama bagi mereka.
Menetapkan Batasan yang Jelas
Anak-anak butuh struktur agar merasa aman. UNICEF menyebutkan bahwa menetapkan batasan jelas membantu mereka memahami ekspektasi dan konsekuensi. Batasan ini harus disampaikan dengan konsisten dan tanpa emosi berlebihan. Misalnya, jika waktu bermain habis, jelaskan bahwa waktu untuk aktivitas berikutnya telah tiba.
Jangan lupa memberikan pujian saat anak mematuhi aturan. Menurut Healthy Children, anak-anak berkembang lebih baik dengan dorongan positif daripada hukuman. Ketika mereka dipuji, mereka belajar bahwa perilaku baik membawa dampak positif.
Jika anak melanggar aturan, bicarakan dengan pendekatan yang mengajak mereka berpikir. Ajukan pertanyaan seperti, “Mengapa menurutmu hal ini tidak baik?”, agar anak belajar refleksi.
Konsistensi dan Penegasan yang Lembut
Konsistensi adalah kunci dalam mendisiplinkan anak. Menurut UNICEF, aturan yang tidak konsisten membingungkan anak dan membuat mereka menguji batasan. Pastikan Anda menerapkan aturan yang sama di setiap situasi, namun tetap fleksibel dalam pendekatan.
Penegasan yang lembut, seperti pengingat dengan nada tegas tapi tidak keras, efektif untuk menjaga batasan. Ini membiasakan anak untuk menghormati aturan tanpa merasa tertekan. Healthy Children mengingatkan bahwa pendekatan ini membantu anak belajar mengelola perilaku dengan cara yang sehat.
Akhirnya, jangan lupa untuk merangkul anak setelah situasi disiplin selesai. Ini menunjukkan bahwa meski ada peraturan, cinta dan kasih sayang tetap ada. Kedekatan ini membantu anak merasa aman dan dihargai.
Penulis: Azura Puan Khalisa
#Unlocking the Limitless
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.