AS Umumkan Sudah Terima Jet Mewah Qatar untuk Trump

6 hours ago 4

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Pete Hegseth mengumumkan telah menerima pesawat Boeing 747 dari Qatar yang akan digunakan oleh Presiden Donald Trump. Jet mewah akan digunakan setelah Pentagon memperbaruinya sesuai standar keamanan dan persyaratan misi fungsional.

"Menteri Pertahanan telah menerima Boeing 747 dari Qatar sesuai dengan semua aturan dan regulasi federal," kata juru bicara utama Pentagon Sean Parnell dalam sebuah pernyataan yang dirilis dari CNN pada hari Rabu, 21 Mei 2025. "Departemen Pertahanan akan bekerja untuk memastikan langkah-langkah keamanan yang tepat dan persyaratan misi fungsional dipertimbangkan untuk pesawat yang digunakan untuk mengangkut presiden Amerika Serikat."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, seseorang yang mengetahui masalah tersebut membantah bahwa kesepakatan itu belum difinalisasi. Pembicaraan antara kedua tim hukum masih berlangsung.

Parnell tidak menjawab apakah pemerintah telah membayar jet tersebut. Ia meminta agar wartawan menanyakannya kepada Angkatan Udara AS. 

Ketika ditanya pada hari Rabu mengenai laporan bahwa Pentagon telah menerima jet tersebut, Trump membenarkan. Ia mengatakan bahwa Qatar memberikan Angkatan Udara Amerika Serikat sebuah jet. "Oke, dan itu merupakan hal yang hebat," kata Trump.

Trump telah berulang kali memuji pesawat itu kemungkinan akan menggantikan Air Force One. Di situs media sosialnya, Trump mengatakan jet mewah itu sebagai hadiah, gratis dari Qatar.

Mengubah jet 747 milik Qatar menjadi Air Force One baru untuk Presiden Donald Trump akan menghabiskan biaya lebih dari US$ 1 miliar dan memakan waktu bertahun-tahun. Pesawat itu harus dipasang beberapa sistem rahasia, menurut pakar penerbangan yang dikutip dari NBC News.

Mereka mengatakan bahwa menerima jet berusia 13 tahun itu kemungkinan akan membebani pembayar pajak AS ratusan juta dolar setiap tahunnya. Catatannya bahwa perbaikan pesawat komersial itu akan melampaui nilai saat ini sebesar US$ 400 juta. Proyek itu mungkin juga tidak akan selesai pada akhir masa jabatan Trump pada 2029, saat pesawat diharapkan akan diserahkan kepada yayasan perpustakaan kepresidenan Trump.

Richard Aboulafia, seorang analis dan konsultan penerbangan komersial dan militer, mengatakan menurutnya mengubah pesawat jet Qatar menjadi Air Force One akan menelan biaya miliaran dan memakan waktu bertahun-tahun. “Anda mengambil 747, membongkarnya, merakitnya kembali, lalu mendongkraknya ke tingkat yang sangat tinggi,” kata Aboulafia, seorang direktur pelaksana di AeroDynamic Advisory, sebuah firma konsultan.

Pilihan editor: Top 3 Dunia: Israel akan Serang Iran hingga Menteri Jepang Mundur

Read Entire Article
Parenting |