BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di Maluku Utara hingga 13 April 2025

1 week ago 6

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan kepada masyarakat di wilayah Maluku Utara (Malut) untuk tetap siaga dan meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya cuaca ekstrem yang diprediksi akan berlangsung selama rentang waktu 7 hingga 13 April 2025.

"BMKG memantau adanya pola konvergensi dan belokan angin di sekitar wilayah Maluku Utara yang menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan hujan. Kondisi ini berpotensi menimbulkan hujan ringan hingga lebat yang terjadi secara fluktuatif pada pagi, siang, malam, hingga dini hari," kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Baabullah Ternate Sakimin di Ternate, Senin, 7 April 2025, dikutip dari Antara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebagai bentuk antisipasi terhadap kondisi cuaca yang berpotensi ekstrem, BMKG mengingatkan masyarakat Maluku Utara untuk meningkatkan kewaspadaan selama periode 7 hingga 13 April 2025.

Menurut BMKG, cuaca ekstrem berpeluang terjadi di sejumlah wilayah selama sepekan tersebut, diawali dengan hujan berintensitas sedang hingga lebat pada 7 sampai 8 April 2025 yang diprediksi mengguyur beberapa wilayah, antara lain Kabupaten Pulau Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat, Halmahera Timur, Halmahera Tengah, Halmahera Selatan, serta Kota Ternate, Kota Tidore Kepulauan, Kepulauan Sula, dan Pulau Taliabu.

Selanjutnya, pada tanggal 9–10 April 2025, hujan sedang hingga lebat diperkirakan masih akan berlangsung di wilayah yang sama, kecuali di Kepulauan Sula yang kemungkinan besar mengalami jeda cuaca ekstrem pada dua hari tersebut. Namun, potensi cuaca ekstrem diprediksi kembali meluas pada 11–13 April 2025, mencakup seluruh wilayah yang sebelumnya terdampak, termasuk Kepulauan Sula.

BMKG pun menegaskan bahwa situasi ini dapat menimbulkan risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, angin kencang, serta terganggunya jarak pandang yang dapat membahayakan keselamatan.

BMKG mengimbau pemerintah daerah bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Direktorat Lalu Lintas Polda Maluku Utara, serta Balai Wilayah Sungai (BWS) untuk memperkuat koordinasi dan memastikan kesiapan infrastruktur serta sistem pengelolaan sumber daya air dalam menghadapi kemungkinan terburuk.

Di samping itu, masyarakat diharapkan untuk mengenali potensi bencana di lingkungan masing-masing dan mulai menerapkan pola hidup yang bersih, rapi, dan tertib sebagai langkah mitigasi awal. BMKG juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan seluruh lapisan masyarakat dan pihak terkait untuk terus waspada dan sigap menghadapi segala kemungkinan bencana yang bisa muncul secara mendadak selama berlangsungnya periode cuaca ekstrem ini.

Read Entire Article
Parenting |