TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Citi Indonesia Helmi Arman memproyeksikan bank sentral Amerika Serikat (AS) the Fed akan mulai memangkas suku bunga acuan pada bulan Juni 2025. Dia memperkirakan the Fed akan memangkas suku bunga hingga lima kali dalam tahun ini.
Pemangkasan suku bunga ini, kata dia, tak terlepas dari kebijakan tarif resiprokal yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump. Betapapun pemberlakuan tarif masih ditunda hingga 90 hari sejak rencana implementasi. Helmi melihat ruang penurunan suku bunga the Fed masih terbuka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pertumbuhan ekonomi Amerika tahun ini akan slowdown dari 2,8 persen pada tahun lalu ke arah 1 persen pada tahun ini, sehingga The Fed diperkirakan akan menurunkan suku bunga beberapa kali tahun ini mulai bulan Juni," ujar Helmi di Hote Ayana Midplaza, Jakarta, Kamis, 24 April 2025.
Menurut Helmi, the Fed khawatir pada Mei 2025 akan terjadi inflasi serta pelemahan ekonomi gara-gara tarif resiprokal Trump tersebut. Tapi dampak tersebut belum terlihat karena tarif masih ditunda, sehingga data perekonomian AS nampaknya masih relatif kuat.
"Tapi kami perkirakan memasuki bulan Juni, The Fed akan semakin mencermati gejala-gejala pelemahan pertumbuhan ekonomi dan di bulan Juni kami perkirakan The Fed akan mulai menurunkan suku bunga," ujarnya.
Helmi melanjutkan, penurunan suku bunga the Fed akan berimbas pula terhadap bank sentral Indonesia. Penurunan suku bunga the Fed akan membuka peluang penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI).
"Ini juga otomatis akan membuka peluang Bank Indonesia menurunkan suku bunga, tanpa harus terlalu khawatir bahwa penurunan suku bunga tersebut bisa menyebabkan capital outflow (modal keluar) yang memperlemah nilai tukar rupiah," ujar Helmi.
Jika suku bunga secara global maupun suku bunga BI mulai turun, menurut Helmi, capital inflow atau arus modal asing ke pasar saham dan pasar obligasi Indonesia sudah bisa mulai kembali kuat.
Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo mengumumkan bahwa BI memutuskan menahan suku bunga acuan 5,75 persen. Suku bunga acuan diputuskan tetap, setelah sempat turun 25 basis poin pada awal Januari lalu.
“Rapat Dewan Gubernur BI pada tanggal 22 dan 23 April 2025 memutuskan untuk mempertahankan BI rate sebesar 5,75 persen persen,” ujar Perry dalam konferensi pers, Rabu, 23 April 2025.
Ilona Estherina berkontribusi dalam penulisan artikel ini.