Dalih Prabowo Tampung Warga Gaza di Indonesia

1 day ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menyatakan pemerintah Indonesia siap menampung ribuan korban luka dan anak-anak yatim piatu Palestina korban genosida Israel di Gaza. Prabowo telah memerintahkan Menteri Luar Negeri Sugiono berbicara dengan pemerintah Palestina guna membahas mekanisme evakuasi.

“Kami siap mengevakuasi mereka yang luka-luka, mereka yang kena trauma, anak-anak yatim-piatu,” kata Prabowo sebelum berangkat tur kenegaraan ke Turki dan negara-negara Timur Tengah di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, 9 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lantas apa alasan utama Prabowo bersedia menampung ribuan warga Gaza di Indonesia?

Prabowo mengatakan, sejak zaman Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi Indonesia konsisten mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza, termasuk menempatkan tim medis yang bekerja dalam kondisi berbahaya. Selain itu, Prabowo mengaku banyak permintaan terhadap Indonesia untuk lebih aktif dalam menyelesaikan konflik di kawasan Timur Tengah, terutama konflik Gaza.

“Karena banyak permintaan terhadap Indonesia untuk lebih aktif lagi berperan untuk mendukung mencari penyelesaian konflik di Gaza dan di Timur Tengah secara keseluruhan,” kata Prabowo.

Kendati lokasi geografis terbentang jauh dari pusat konflik, Prabowo mengingatkan bahwa Indonesia merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia sekaligus negara non-blok. Menurut dia, sikap politik non-blok dan bebas aktif Indonesia dianggap bisa diterima oleh pihak yang bertikai. Karena itu, kata dia, Indonesia siap berperan, termasuk menampung korban perang.

“Karena itu saya sampaikan bahwa Indonesia siap bila diminta oleh semua pihak yang terlibat untuk berperan. Kami siap berperan sesuai dengan kapasitas dan kemampuan Indonesia,” ucap Prabowo.

Sementara itu, pemerintah memperkirakan jumlah gelombang evakuasi pertama sebanyak seribu orang. Namun, Prabowo memberi syarat bahwa evakuasi ini harus disetujui semua pihak dan korban hanya ditempatkan sementara di Indonesia. Warga Gaza akan dikembalikan ke Palestina jika kondisi negara tersebut telah pulih.

Prabowo mengatakan, guna merealisasikan bantuan evakuasi, pemerintah perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan pemimpin di kawasan Timur Tengah, termasuk bagaimana Indonesia bisa membantu penyelesaian konflik di Gaza. Selain itu, Prabowo juga mengatakan pemerintah akan menyiapkan pesawat apabila mereka bersedia dievakuasi ke Indonesia.

Adapun Prabowo diagendakan melakukan kunjungan ke lima negara dari 9-15 April 2025. Negara-negara yang dikunjungi adalah Uni Emirat Arab, Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania. Prabowo mengatakan, selain membahas kondisi geopolitik dan ekonomi saat ini, dirinya akan mendiskusikan konflik di Timur Tengah, khususnya konflik Gaza tersebut.

“Ini sesuatu yang rumit, yang tidak ringan, tapi komitmen Republik Indonesia dalam mendukung keselamatan rakyat Palestina, mendukung kemerdekaan Palestina, saya kira mendorong pemerintah Indonesia untuk berperan lebih aktif,” katanya.

Di sisi lain, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas justru mempertanyakan gagasan Prabowo yang berencana menampung warga Palestina dari Gaza ke Indonesia. Anwar merasa heran mengingat rencana pemindahan warga Palestina untuk keluar dari Gaza merupakan ide Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang didukung Israel.

“Pertanyaannya, untuk apa indonesia ikut-ikutan mendukung rencana Israel dan Amerika tersebut?” kata Anwar dalam keterangan tertulisnya pada Rabu, 9 April 2025.

Anwar menyinggung soal keinginan Israel dan AS untuk mengosongkan Gaza sehingga Israel bisa lebih leluasa menduduki dan menguasai wilayah tersebut. Dengan demikian, jelas Anwar, Israel bisa menempatkan warga negaranya ke Gaza yang telah mereka duduki. Anwar khawatir dalam waktu tertentu Gaza akan menjadi bagian dari Israel Raya,.yang selama ini dicita-citakan AS dan Israel.

“Dahulu Yerussalem dikuasai oleh rakyat Palestina. Sekarang kota tersebut sudah diduduki oleh Israel,” ujarnya.

Eka Yudha Saputra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Read Entire Article
Parenting |