DUNIA dalam Sepekan masih didominasi konflik India dan Pakistan dengan tiga berita yang menjadi perhatian. Namun, yang paling banyak menyita perhatian adalah ditangkapnya pendiri Es Krim Ben & Jerry’s karena protes tentang serangan Israel di Gaza. Ben Cohen telah lama dikenal sebagai pembela nasib warga Palestina yang ditindas Israel.
Yang juga menarik adalah kabar tentang eks anggota TNI AL yang menjadi tentara di Rusia. Satria Arta Kumbara menghebohkan jagat media sosial dengan unggahan-unggahan video dan foto TikTok tentang keterlibatannya di militer Rusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut, Dunia dalam Sepekan selengkapnya:
Pendiri Es Krim Ben & Jerry's Ditangkap karena Protes Serangan Gaza
Ben Cohen, salah satu pendiri merek es krim Ben & Jerry's, ditangkap pada Rabu setelah memprotes Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Amerika Serikat Robert F. Kennedy Jr. atas kurangnya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Seperti dilansir Anadolu, hal ini terungkap dalam video penangkapan di media sosial oleh kelompok perdamaian yang dipimpin perempuan, CODEPINK.
Cohen, seorang aktivis dan filantropis kawakan, menyela sidang di Capitol Hill saat Kennedy Jr. menghadapi pertanyaan dari para anggota parlemen.
Selengkapnya, baca di sini.
Eks TNI AL Beralih Jadi Tentara Rusia, Berapa Gajinya?
Seorang pria bekas TNI Angkatan Laut Indonesia membuat heboh media sosial setelah mengunggah video dan foto-foto di TikTok. Pria bernama Satria Arta Kumbara yang sebelumnya berpangkat sersan dua TNI AL, mengaku kini menjadi tentara Rusia.
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) sudah mengkonfirmasi pengakuan Satria Arta Kumbara itu. Menurut Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hadi, Satria sudah dipecat dari militer. Ia tidak lagi menjadi anggota Inspektorat Korps Marinir (Itkomar) setelah mengikuti operasi militer Rusia.
Selengkapnya, baca di sini.
10 Sekutu Pakistan yang Siap Bantu Perang Melawan India
Hubungan antara India dan Pakistan sedang memanas akibat meningkatnya kekerasan lintas perbatasan dan aksi terorisme, terutama setelah serangan di Pahalgam pada Rabu pagi, 7 Mei 2025 yang menewaskan 26 orang. Ketegangan ini dipicu oleh serangkaian serangan di wilayah India yang diduga didalangi oleh kelompok teroris yang berbasis di Pakistan.
Amerika Serikat telah turun tangan untuk meredakan situasi dan bertindak sebagai penengah dengan mengimbau kedua negara agar mengedepankan perdamaian dan menghindari konflik. Di sisi lain, Cina pada Sabtu, 10 Mei 2025 mengatakan bahwa pihaknya akan terus mendukung Pakistan, serta menggambarkan negara tersebut sebagai sahabat seerat baja.
Selengkapnya, baca di sini.
Menelisik Penyebab dan Dampak Perang India Pakistan
Ketegangan meningkat antara India dan Pakistan. Ujungnya terjadi perang India Pakistan saat India meluncurkan serangan rudal ke sejumlah wilayah di Pakistan dan Kashmir yang dikuasai Pakistan pada Rabu pagi, 7 Mei 2025.
Serangan ini mengakibatkan sejumlah ledakan yang terdengar di berbagai daerah, termasuk Kota Bahawalpur, Muridke, Bagh, Muzaffarabad, dan Kotli di wilayah yang disengketakan.
Selengkapnya, baca di sini.
Awal Mula Konflik India vs Pakistan
India meluncurkan serangan rudal ke sejumlah wilayah di Pakistan dan Kashmir yang dikuasai Pakistan pada Rabu pagi, 7 Mei 2025. Serangan ini mengakibatkan sejumlah ledakan yang terdengar di berbagai daerah, termasuk Kota Bahawalpur, Muridke, Bagh, Muzaffarabad, dan Kotli di wilayah yang disengketakan.
Letnan Jenderal Ahmed Sharif Chaudhry, juru bicara militer Pakistan, mengonfirmasi kepada Aljazeera bahwa rudal-rudal India menghantam empat lokasi di Punjab dan dua lokasi di wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan. Serangan itu terjadi sekitar pukul 01.00 waktu setempat pada Rabu.
Selengkapnya, baca di sini.