Hari Ini Paus Fransiskus Bakal Dimakamkan: Ini 4 Ensiklik Paus

4 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak terpilih sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik pada Maret 2013, Paus Fransiskus telah dikenal luas sebagai sosok yang rendah hati, progresif, dan peduli terhadap persoalan kemanusiaan. Dalam kepemimpinannya, ia tak hanya mengurus urusan internal Gereja, tetapi juga aktif menyuarakan kepedulian terhadap isu-isu global seperti perubahan iklim, kemiskinan, imigrasi, serta krisis sosial-politik dunia modern.

Salah satu cara utama Paus Fransiskus menyampaikan pandangannya kepada umat Katolik dan dunia internasional adalah melalui ensiklik, sebuah dokumen ajaran resmi yang biasanya ditulis oleh Paus untuk memberikan panduan moral dan spiritual terhadap isu-isu tertentu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ensiklik bukan hanya ditujukan untuk umat Katolik, tetapi juga kerap mengandung pesan-pesan universal yang relevan untuk seluruh umat manusia. Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ensiklik merupakan surat edaran atau pesan tertulis dari Paus kepada semua uskup yang sifatnya umum, berisi masalah penting dalam bidang keagamaan dan bidang sosial. 

Empat Ensiklik Paus Fransiskus

Selama masa kepemimpinannya, Paus Fransiskus telah mengeluarkan empat ensiklik penting, yaitu Lumen Fidei (2013), Laudato Si’ (2015), Fratelli Tutti (2020), dan Dilexit Nos (2024).

Masing-masing ensiklik membahas isu-isu global yang krusial, mulai dari pentingnya iman dalam kehidupan manusia, permasalahan lingkungan hidup, hingga ajakan untuk membangun persaudaraan universal. Berikut penjelasan dari keempat dokumen tersebut yang dirangkum dari berbagai sumber.

1. Lumen Fidei (Terang Iman)

Lumen Fidei, atau berarti Terang Iman merupakan ensiklik pertama yang dirilis di bawah kepemimpinan Paus Fransiskus. Dokumen ini ditandatangani pada 29 Juni 2013 dan secara resmi diumumkan kepada publik seminggu kemudian, pada 5 Juli 2013. Lumen Fidei menyoroti pentingnya iman kepada Yesus Kristus sebagai karunia terbesar dari Allah bagi umat manusia dan dunia.

Dilansir dari komkat-kwi.org, ensiklik ini disusun dalam empat bab dengan 60 artikel yang turut melibatkan Paus Benediktus XVI dalam menyiapkan rancangan awalnya, sementara Paus Fransiskus menyempurnakannya dan menyampaikan pesan finalnya. Adapun isinya menguraikan bagaimana iman berkaitan erat dengan kasih, akal budi, pewartaan kepada sesama, serta harapan akan kehidupan bersama dalam tatanan yang lebih adil dan damai—sebuah kota yang dipersiapkan oleh Tuhan bagi semua umat manusia.

Dokumen ini juga sekaligus sebagai pelengkap dari dua ensiklik pendahulunya yang membahas keutamaan teologal, yaitu Deus Caritas Est (2005) tentang kasih dan Spe Salvi (2007) tentang harapan.  Meski menjadi bagian dari kelanjutan ajaran Gereja sebelumnya, Lumen Fidei bertujuan memperteguh keyakinan umat terhadap kekayaan iman yang telah dianugerahkan Tuhan.

Sebagai ensiklik perdananya, Lumen Fidei juga dianggap mencerminkan arah pastoral Paus Fransiskus dalam memimpin Gereja ke masa depan.

2. Laudato Si' (Terpujilah Engkau)

Laudato Si’ adalah ensiklik Paus Fransiskus yang diterbitkan pada Mei 2015. Judul Laudato Si’ diambil dari dua kata pertama dalam ensiklik ini. Kata-kata tersebut berasal dari bahasa Italia dan berarti “terpujilah Engkau.” Ini merupakan bagian dari doa pujian Santo Fransiskus dari Assisi yang berisi rasa syukur kepada Tuhan atas matahari, angin, tanah, air, dan segala ciptaan. Ensiklik ini membahas pentingnya menjaga lingkungan hidup dan memperhatikan semua orang, serta mengajak kita merenungkan hubungan antara Tuhan, manusia, dan bumi. 

Paus Fransiskus menulis Laudato Si’ sebagai respon atas kerusakan lingkungan yang semakin parah akibat ulah manusia. Dalam ensiklik ini, Paus menegaskan bahwa persoalan seperti perubahan iklim, punahnya keanekaragaman hayati, dan pencemaran alam muncul karena gaya hidup manusia yang konsumtif dan tidak berkelanjutan, serta karena adanya ketimpangan sosial. Ia juga mengingatkan bahwa kelompok miskin dan rentan justru menjadi pihak yang paling menderita akibat krisis lingkungan, meskipun mereka bukanlah penyebab utamanya. 

Sebagai orang beriman, Paus Fransiskus ingin mengingatkan bahwa kita bukan hanya harus menjaga bumi, tapi juga memuliakan Tuhan melalui kepedulian kita terhadap alam.

3. Fratelli Tutti (Semua Saudara)

Fratelli Tutti, yang berarti "Semua Saudara" adalah ensiklik yang berisi pemikiran Paus tentang pentingnya persaudaraan dan persahabatan sosial. Ensiklik ini mengajak kita untuk melihat dunia yang semakin terhubung, tanpa membeda-bedakan siapa pun. Selain mencintai alam, kita juga diajak untuk mencintai sesama manusia, baik pria maupun wanita.

Ensiklik ini bertujuan untuk mendorong rasa persaudaraan dan persahabatan sosial di antara umat manusia. Latar belakang dari ensiklik ini adalah pandemi Covid-19, yang mengungkapkan bahwa “tidak ada seorang pun yang bisa menghadapi hidup sendirian.” Krisis kesehatan global ini juga mengingatkan kita bahwa sudah saatnya untuk mewujudkan “mimpi sebagai satu keluarga manusia,” di mana kita semua saling menganggap sebagai “saudara dan saudari.”

4. Dilexit Nos (Tuhan Mencintai Kita)

Ensiklik terbaru ini resmi diterbitkan pada 24 Oktober 2024. Dilexit Nos, yang berarti “Dia mengasihi kita"  membahas tentang “Cinta Manusiawi dan Ilahi dari Hati Yesus Kristus.” Dokumen ini memberikan ringkasan singkat tentang isi teks tersebut.

Ensiklik ini mengangkat tema tentang Hati Kudus, yang mengajak kita untuk mendalami spiritualitas dan melakukan pertobatan yang lebih mendalam kepada Kristus. 

Terdiri dari 4.850 kata. Dilexit Nos terbagi dalam lima bab yang mencakup:

  • Pentingnya Jantung, bab ini memberikan latar belakang mengenai makna “hati” dalam konteks iman kita.
  • Tindakan dan Kata-kata Kasih, membahas tentang tindakan Yesus yang berhubungan dengan hatinya, dan bagaimana kata-kata serta perbuatan-Nya mencerminkan cinta-Nya.
  • Hati yang Begitu Besar Mencintai, menelusuri gambaran dan pengabdian sejati terhadap Hati Kristus, yang penuh cinta dan pengorbanan.
  • Cinta yang Memberikan Dirinya untuk Diminum, mengulas pengabdian para orang kudus dan mistikus terhadap Hati Kudus, bagaimana mereka meneladani kasih tersebut dalam hidup mereka.
  • Cinta untuk Cinta, bab ini menjelaskan tindakan apa yang seharusnya muncul sebagai hasil dari pengabdian kita kepada Hati Kudus, yaitu tindakan cinta yang tulus dan penuh komitmen.

Melalui ensiklik ini, Paus Fransiskus mengundang umat untuk lebih mendalami dan memperdalam cinta serta pengabdian kepada Kristus, sebagai jalan untuk pertobatan dan kedamaian batin.

Read Entire Article
Parenting |