Kadispenal: Dugaan Pemerkosaan terhadap Jurnalis Juwita Masih Diselidiki

1 day ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) masih mendalami dugaan tindak pidana perkosaan terhadap Juwita, jurnalis newsway.co.id, oleh Kelasi Satu Jumran. Polisi Militer Pangkalan TNI AL Banjarmasin sebelumnya menetapkan Jumran sebagai tersangka pembunuhan Juwita.

Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama I Made Wira Hady mengatakan penyidik masih mengusut dugaan kekerasan seksual dalam kasus ini. “Saat ini masih penyidikan terkait rudapaksa. Untuk detailnya masih dilaksanakan kelengkapan alat bukti oleh tim penyidik, salah satunya ada pengecekan DNA,” kata Wira kepada Tempo saat dihubungi Ahad, 6 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Detasemen Polisi Militer TNI AL Banjarmasin telah menggelar rekonstruksi pembunuhan Juwita pada Sabtu kemarin. Dalam rekonstruksi di lokasi kejadian, Jalan Trans Gunung Kupang, Kiram, Banjarbaru, Jumran memperagakan 33 adegan yang menggambarkan kronologi pembunuhan. Wira menjelaskan pihaknya tetap membuka penyelidikan tindak pidana lain yang mendahului kematian Juwita.

Wira mengklaim, TNI AL akan menindak tegas seluruh bentuk kejahatan yang dilakukan oleh anggotanya. “Setiap tindakan kriminal mutlak yang dilakukan oknum TNI AL akan dihukum secara adil dan seberat-beratnya.”

Saat ini, Jumran berada dalam tahanan militer dan menunggu pelimpahan berkas ke Oditurat Militer (ODMIL). Proses persidangan dijanjikan akan dilakukan secara terbuka di pengadilan militer.

TNI AL juga menyampaikan belasungkawa dan permohonan maaf kepada keluarga korban atas peristiwa ini. Mereka menegaskan komitmen untuk menegakkan hukum, termasuk mengungkap semua unsur pidana dalam kasus yang melibatkan anggotanya.

Korban Juwita bersama sepeda motornya ditemukan di tepi jalan kawasan Gunung Kupang, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, pada Sabtu sore, 22 Maret 2025.

Sebelum penemuan jasad Juwita, Suroto, redaktur media online Newsway, menjelaskan bahwa korban sempat pamit ke keluarga untuk menemui seseorang di daerah Guntung Payung, Banjarbaru, pada Sabtu pagi, 22 Maret 2025. Menurut dia, korban dan prajurit TNI itu sempat ketemu di kawasan perkantoran Gubernur Kalimantan Selatan. 

"Korban lalu memarkirkan kendaraannya di salah satu minimarket di Jalan Mistar Cokrokusumo, Cempaka, lalu diajak ke dalam mobil. Sempat ke daerah Kiram, dan terakhir ditemukan di lokasi penemuan korban," ucap Suroto, pada Rabu, 2 April 2025.

Ihwal sepeda motor korban yang sempat dititipkan di minimarket, Suroto menduga tersangka yang mengambil motor korban untuk ditaruh di lokasi korban tergeletak. "Pelaku yang bersangkutan mengambil motor ke minimarket, lalu dibawa ke lokasi kejadian," kata Suroto.

Ia belum tahu motif pembunuhan terhadap Juwita. Suroto dan keluarga korban masih menunggu keterangan resmi dari penyidik Detasemen Polisi Militer Lanal Banjarmasin. "Masih belum tahu motif sebenarnya. Isu liar yang beredar soal asmara," kata Suroto.

Namun, Suroto memastikan karya jurnalistik milik Juwita tidak pernah mendapat komplain atau keberatan dari narasumber berita. Juwita memang mengajukan status kontributor sejak enam bulan lalu karena kesibukan menuntaskan skripsi pada program studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari (Uniska MAB). 

Diananta P. Sumedi dari Banjarbaru berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 

Read Entire Article
Parenting |