Ledakan di Pelabuhan Iran Diduga Dipicu Bahan Bakar Rudal

9 hours ago 6

TEMPO.CO, Jakarta -Ledakan dahsyat di pelabuhan Shahid Rajaee, Iran, pada Sabtu kemungkinan disebabkan oleh bahan bakar rudal padat. Hal ini dilaporkan NBC News pada Ahad 27 April 2025.

Seseorang yang memiliki hubungan dengan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) mengatakan kepada The News York Times bahwa bahan yang meledak adalah natrium perklorat, salah satu komponen utama dalam bahan bakar padat untuk rudal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pelabuhan tersebut menerima kiriman "bahan bakar roket natrium perklorat" pada Maret, kata firma keamanan swasta Ambrey.

“Kebakaran itu dilaporkan terjadi akibat penanganan yang tidak tepat terhadap pengiriman bahan bakar padat yang dimaksudkan untuk digunakan dalam rudal balistik Iran,” kata Ambrey.

Bahan bakar tersebut merupakan bagian dari kiriman dari Cina oleh dua kapal ke Iran yang pertama kali dilaporkan pada Januari oleh Financial Times. Bahan bakar tersebut akan digunakan untuk mengisi kembali persediaan rudal Iran, yang telah habis akibat serangan langsungnya terhadap Israel selama perang dengan Hamas di Jalur Gaza.

Setelah insiden tersebut, kantor berita IRNA melaporkan bahwa ledakan dipicu oleh bahan kimia yang disimpan secara tidak semestinya.

Berdasarkan data terbaru, jumlah korban tewas akibat ledakan tersebut mencapai 25 orang, sementara sekitar 1.239 lainnya mengalami luka-luka.

Helikopter menyiramkan air dari udara ke api yang berkobar beberapa jam setelah ledakan awal, yang terjadi di pelabuhan Shahid Rajaei. Insiden ini tepat saat Iran dan Amerika Serikat bertemu pada Sabtu di Oman untuk putaran ketiga perundingan mengenai program nuklir Teheran yang sedang berkembang pesat.

Tidak seorang pun di Iran secara langsung menyatakan bahwa ledakan itu berasal dari sebuah serangan.

Namun, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi, yang memimpin perundingan, pada Rabu mengakui bahwa "dinas keamanan kami dalam keadaan siaga tinggi mengingat contoh-contoh sebelumnya tentang upaya sabotase dan operasi pembunuhan yang dirancang untuk memancing tanggapan yang sah."

Menteri Dalam Negeri Iran Eskandar Momeni memberikan jumlah korban dalam sebuah wawancara di televisi pemerintah. Namun, hanya ada sedikit rincian tentang apa yang memicu kebakaran di luar Bandar Abbas, yang terjadi hingga Sabtu malam, yang menyebabkan kontainer lain dilaporkan meledak.

Iran belum mengakui telah menerima kiriman tersebut. Misi Iran di Perserikatan Bangsa-Bangsa tidak menanggapi permintaan komentar pada Sabtu.

Tidak jelas mengapa Iran tidak memindahkan bahan kimia dari pelabuhan, terutama setelah ledakan pelabuhan Beirut pada 2020.

Ledakan itu, yang disebabkan oleh kebakaran ratusan ton amonium nitrat yang sangat mudah meledak, menewaskan lebih dari 200 orang dan melukai lebih dari 6.000 orang lainnya. Namun, Israel memang menargetkan lokasi rudal Iran tempat Teheran menggunakan mixer industri untuk membuat bahan bakar padat.

Rekaman media sosial tentang ledakan pada Sabtu di Shahid Rajaei memperlihatkan asap berwarna kemerahan mengepul dari api tepat sebelum ledakan. Itu menunjukkan senyawa kimia terlibat dalam ledakan itu — seperti dalam ledakan Beirut.

"Mundur, mundur! Suruh truk gas itu pergi!" seorang pria dalam satu video berteriak tepat sebelum ledakan. "Suruh dia pergi, itu akan meledak! Ya Tuhan, ini meledak! Semua orang mengungsi! Mundur! Mundur!"

Shahid Rajaei pernah menjadi target sebelumnya. Serangan siber pada 2020 yang dikaitkan dengan Israel menargetkan pelabuhan tersebut.

Serangan itu terjadi setelah Israel mengatakan bahwa mereka menggagalkan serangan siber yang menargetkan infrastruktur airnya, yang dikaitkan dengan Iran. Pejabat Israel tidak menanggapi permintaan komentar mengenai ledakan pada Sabtu.

Video media sosial menunjukkan asap hitam mengepul setelah ledakan. Video lainnya menunjukkan kaca pecah dari gedung-gedung yang berjarak beberapa kilometer dari episentrum ledakan.

Rekaman media pemerintah menunjukkan korban luka berdesakan di setidaknya satu rumah sakit, dengan ambulans berdatangan saat petugas medis membawa satu orang dengan tandu.

Read Entire Article
Parenting |