TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan saat ini sudah ada lebih dari 300 daerah yang mengajukan untuk membangun dan menyelenggarakan sekolah rakyat. Dia menyebut Kemensos dibantu oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) juga telah berkoordinasi dengan gubernur, bupati dan wali kota dari berbagai daerah untuk menyelenggarakan program tersebut.
“300 lebih (daerah) dari berbagai provinsi, kabupaten dan kota mengajukan untuk menyelenggarakan sekolah rakyat, baik itu berupa tanah di atas 5 hektare dan juga gedung-gedung yang perlu direvitalisasi,” kata Gus Ipul sapaan akrab Saifullah saat ditemui di Kantor Kementerian Sosial, Jakarta Pusat, Selasa, 8 April 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saifullah menyampaikan saat ini sekolah rakyat yang telah rampung sebanyak 53 sekolah. Setelah libur lebaran tahun ini, dia juga mengatakan pemerintah akan lanjut melakukan survei di 80 tempat yang berpotensi untuk dibangunnya sekolah rakyat. “Kami masih mau lihat apakah 80 tempat itu bisa digunakan untuk penyelenggaraan proses belajar-mengajar tahun ini. Kalau sudah ada hasil survei-nya, kalau hasilnya positif, nanti akan kami tambah sesuai dengan hasil survei itu,” ujarnya.
Menurut Saifullah, petunjuk teknis (juknis) untuk menjalankan program sekolah rakyat masih terus disempurnakan. Begitu pula proses untuk mematangkan konsep kurikulum dari setiap tingkatan sekolah.
Sebelumnya, Saifullah mengatakan pemerintah butuh lebih dari 1.000 guru di 53 lokasi Sekolah Rakyat yang sudah siap beroperasi. Ia mengaku belum bisa memberi tahu angka pastinya, namun nantinya akan ada dua jenis guru, yaitu guru formal dan guru pendidikan karakter. Adapun guru formal bakal mengajarkan mata pelajaran kepada siswa mulai pagi hingga sore hari, sedangkan guru pendidikan karakter bertugas membangun karakter siswa mulai sore sampai malam.
“Seingat saya 700 itu guru formalnya, kemudian 300 itu guru pendidikan karakternya. Jadi 1.000 lebih, lah, ya. Belum lagi nanti ada kepala sekolah, wakil kepala sekolah,” katanya lewat sambungan telepon saat dihubungi pada Ahad, 6 April 2025.
Sedangkan untuk jumlah murid, ia memprediksi bakal ada 2.500 orang yang tersebar di 53 titik Sekolah Rakyat. Identifikasi telah dilakukan terhadap guru-guru di sekitar titik Sekolah Rakyat. Gus Ipul mengatakan rapat di antara para penanggung jawab Sekolah Rakyat masih berlangsung meski harus secara daring. “Sekarang baru diidentifikasi guru-guru yang di sekitar sekolah itu, siswa-siswa desil satu desil dua yang di sekitar situ. Terus dipotret lewat data-data,” kata Saifullah.
Nabiila Azzahra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.