Pengamen, Juru Parkir Liar dan Pak Ogah Ikut Ditangkap dalam Operasi Berantas Preman

4 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya telah menangkap ribuan orang yang diduga melakukan tindak premanisme di wilayah Jakarta dan sekitarnya dalam kurun waktu sepekan terakhir. Para terduga pelaku premanisme yang ditangkap tersebut di antaranya merupakan pengamen, juru parkir liar, hingga pak ogah.

“Ada pak ogah, ada (juru) parkir liar, ada pengamen, terus ada pelaku tawuran, kemudian mata elang dan debt collector, lalu preman yang suka memeras di jalan dan kemudian oknum organisasi masyarakat,” kata Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Reonald Simanjuntak dalam konferensi pers pada Jumat, 16 Mei 2025.

Reonald membeberkan, total ada 1197 orang yang ditangkap oleh Polda Metro Jaya sejak tanggal 9 hingga 15 Mei 2025. Dari ribuan orang yang ditangkap tersebut, 125 orang di antaranya kemudian ditetapkan sebagai tersangka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“1072 orang itu dilakukan pembinaan dan pengawasan, jadi diminta wajib lapor,” ucap Reonald di depan awak media kala itu.

Menurut Reonald, jenis tindak pidana yang paling banyak dilakukan oleh para pelaku premanisme adalah pemerasan dengan total ada 626 kasus. Kemudian disusul dengan 15 kasus kepemilikan senjata tajam, 11 kasus pengeroyokan, 8 kasus penganiayaan, 7 kasus pencurian berat, serta 2 kasus pencurian dengan kekerasan.

Pihak kepolisian berhasil mengamankan barang bukti berupa uang hasil dari aksi premanisme yang mencapai angka puluhan juta rupiah. “Untuk jumlah barang bukti uang yang bisa kita amankan itu kurang lebih 36.234.900 rupiah,” ujar Reonald.

Reonald menghimbau kepada masyarakat untuk tidak segan-segan melaporkan segala bentuk premanisme yang dilihat atau dialami secara langsung. Menurut dia, peran masyarakat yang pro aktif akan sangat membantu kerja kepolisian dalam memberantas aksi-aksi premanisme tersebut.

“Pelaku usaha, pengemudi transportasi umum, ojol, dan warga untuk berani melaporkan segala bentuk praktik premanisme,” ujar Reonald.

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Karyoto sebelumnya telah menginstruksikan jajarannya untuk menggelar Operasi Berantas Jaya untuk menanggulangi aksi premanisme di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Operasi ini diselenggarakan selama lima belas terhitung sejak 9 hingga 23 Mei 2025.

Karyoto mengerahkan 999 personel yang terdiri dari 663 anggota Polri, 306 prajurit TNI, dan 30 personel dari Pemprov Jakarta dalam operasi ini. "Kami semua aparat siap turun, untuk menangani bila ada hal-hal yang berkaitan dengan premanisme," ujarnya pada Jumat, 9 Mei 2025.

Read Entire Article
Parenting |