Review Film Mission: Impossible - The Final Reckoning, Aksi Penuh Emosional

3 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Mission: Impossible - The Final Reckoning merupakan film terakhir dari serial Mission: Impossible yang menceritakan akhir dari petualangan Ethan Hunt. Film karya sutradara Christopher McQuarrie ini akan hadir di bioskop Indonesia mulai Rabu, 21 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dengan tagline “One Last Mission”, film ini memadukan nostalgia dengan misi yang lebih dalam. Film ini melanjutkan kisah dari film sebelumnya, Mission: Impossible - Dead Reckoning Part One. Dalam film Mission: Impossible The Final Reckoning, Ethan Hunt yang kembali diperankan Tom Cruise, harus menghadapi musuhnya yang berbahaya dalam bentuk Artificial Intelligence (kecerdasan buatan) yang dikenal sebagai Entity.

Review Film Mission: Impossible - The Final Reckoning

Pada menit awal film ditampilkan cuplikan adegan dari petualangan Ethan Hunt sebelum-sebelumnya. Memberikan gambaran perjalanan Ethan Hunt dari awal hingga yang terbaru. Hal ini membuat penonton bisa menikmati film walaupun belum menonton film sebelumnya.

Mission: Impossible – The Final Reckoning. Dok. Paramount Pictures

Penampilan tiap aktor tidak perlu diragukan. Tom Cruise yang berperan sebagai Ethan Hunt tampil maksimal dengan aksi-aksi heroiknya. Adegan paling menegangkan yaitu ketika Cruise melakukan wing-walking di atas pesawat biplane era 1940-an yang terbang dengan kecepatan lebih dari 120 mph di atas Pegunungan Drakensberg, Afrika Selatan. Pom Klementieff memerankan Paris dan Hayley Atwell memerankan Grace tampil sebagai perempuan tangguh. Adegan aksi yang mereka tampilkan tidak kalah dengan para aktor pria. Para aktor juga memiliki chemistry yang sangat kuat satu sama lain sehingga berhasil memberikan penampilan yang mengalir. 

Perpaduan antara aksi yang intens dengan drama emosional dalam film ini terasa sangat seimbang dan tidak terkesan dipaksakan. Transisi antara momen penuh ketegangan dan adegan yang lebih menyentuh hati berlangsung secara natural. Emosi para karakter ditampilkan dengan cukup baik sehingga mampu memperkuat motivasi di balik setiap aksi yang mereka ambil. Alur cerita tidak hanya sekadar menyelesaikan misi dengan penuh aksi, tetapi juga dibangun di atas emosi yang membuat penonton lebih mudah terhubung dengan para tokohnya. 

Mission: Impossible – The Final Reckoning. Dok. Paramount Pictures

Penggunaan efek sinematik dan CGI dalam film ini menambah ketegangan adegan-adegan aksi. Selain itu juga memberikan sentuhan realisme yang membuat penonton semakin terbawa ke dalam cerita. Seperti halnya dalam film-film Mission: Impossible sebelumnya, teknik cut-to-cut yang digunakan dalam film ini kembali menjadi salah satu daya tarik. Hal ini membuat penonton dapat melihat dua sudut pandang yang berbeda secara bersamaan sehingga menciptakan ketegangan dan dinamika yang lebih intens. 

Alur yang Kompleks tapi Tidak Membosankan

Seperti halnya film-film sebelumnya dalam seri ini, Mission: Impossible - The Final Reckoning juga menghadirkan alur cerita yang kompleks. Meskipun berpotensi membingungkan, namun hal tersebut berhasil dikemas dengan sangat baik melalui penyusunan plot yang rapi dan transisi antar adegan yang mengalir begitu saja. Alih-alih membosankan, elemen-elemen kompleks tersebut justru membuat penonton semakin penasaran serta tidak sabar menantikan adegan berikutnya. Dengan demikian, film ini mampu mempertahankan ketegangan dan keterlibatan emosional penonton sepanjang durasi tayangnya. Setiap dialog dan adegan dalam film ini perlu diperhatikan karena menjadi kunci di adegan-adegan berikutnya.

Plot twist yang dihadirkan dalam film ini tidak terlalu mengejutkan atau di luar dugaan, terutama bagi penonton yang sudah terbiasa dengan pola cerita dalam genre serupa. Meski demikian, twist tersebut dapat menjawab rasa penasaran penonton. Meski banyak adegan kekerasan, film ini mendapat rating 13 tahun ke atas. Secara keseluruhan film ini sangat menghibur terutama bagi pecinta film aksi dan penonton yang mengikuti serial ini dari awal. 

SOFWA NAJLA TSABITA SUNANTO

Pilihan Editor: Pujian untuk Misi Lanjutan Ethan Hunt

Read Entire Article
Parenting |