Rosan Beberkan Kunjungan PM Cina Li Qiang ke RI Bawa Investasi Rp 162 Triliun

9 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani menjelaskan kunjungan Perdana Menteri Cina Li Qiang ke RI yang juga membawa prospek kerja sama konkret. Salah satunya adalah implementasi investasi US$ 10 miliar atau sekitar Rp 162,7 triliun (asumsi kurs Rp 16.271 per dolar AS) yang sebelumnya disepakati kedua negara.

"Investasi tersebut sudah mulai berjalan dan mencakup sejumlah sektor strategis," kata Rosan saat menyambut ketibaan PM Li Qiang di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu, 24 Mei 2025, seperti dikutip dari Antara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain proyek yang telah berjalan, kata Rosan, kunjungan PM Cina Li Qiang ini juga bakal membuka peluang bagi sejumlah kerja sama baru di bidang transportasi, pengembangan klaster industri, hilirisasi mineral, dan sektor kimia.

Sejumlah proyek ini, menurut Rosan, melibatkan kolaborasi antara perusahaan swasta, BUMN, dan mitra asing. "Yang baru ini sifatnya lintassektor, mulai dari gerbong kereta api, industri baterai kendaraan listrik, hingga industri kimia. Kami akan mengawal realisasinya agar sesuai harapan."

Lebih jauh Rosan memastikan bahwa kerja sama ekonomi dengan Cina akan terus diperluas sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan industri nasional dan mempercepat hilirisasi sumber daya alam.

Adapun terkait dengan isu kebijakan luar negeri seperti hubungan dagang dengan Amerika Serikat, Rosan menegaskan bahwa fokus utama adalah memperdalam kemitraan bilateral yang saling menguntungkan. "Kita akan lebih fokus untuk pembahasan penguatan kolaborasi dua negara," katanya.

Sebelumnya diberitakan Presiden Prabowo Subianto akan menggelar pertemuan bilateral dengan PM Cina Li Qiang di Istana Merdeka, pada hari ini sekitar pukul 10.00 WIB pagi. 

Usai pertemuan itu, kedua pemimpin rencananya akan menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman kedua negara. Berikutnya akan ada penyampaian keterangan pers bersama terkait sejumlah poin pembahasan yang telah dibicarakan pada saat pertemuan.

Selain bertemu dengan Presiden Prabowo, PM Li Qiang juga diagendakan mengadakan beberapa pertemuan internal selama berada di Jakarta. Indonesia dan Cina telah menjalin hubungan diplomatik selama lebih dari tujuh dekade, dengan kerja sama yang terus berkembang secara dinamis di berbagai sektor. 

"Kunjungan ini diharapkan dapat semakin mempererat kemitraan strategis komprehensif antara kedua negara," kata Yusuf. 

Prabowo Subianto sebelummya menekankan pentingnya kemitraan strategis Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dalam menciptakan perdamaian dan stabilitas kawasan. Kepala Negara memandang bahwa hubungan bilateral antara Indonesia dan Cina sangat strategis dan menjanjikan.

"Saya memandang hubungan antara Indonesia dan Tiongkok adalah suatu hubungan bilateral yang sangat strategis, sangat penting, dan sangat menjanjikan serta dapat menentukan keadaan perdamaian dan stabilitas di kawasan kita," ucap Presiden Prabowo dalam sambutannya pada Indonesia-China Business Reception 2025 yang digelar di Hotel Shangri-La, Jakarta, pada Sabtu, 24 Mei 2025 dikutip dari keterangan resmi.

Hendrik Yaputra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Read Entire Article
Parenting |