Tradisi Bakda Sapi di Desa Sruni Boyolali, Bentuk Rasa Syukur dan Memperkuat Persatuan

6 hours ago 2

TEMPO.CO, Boyolali - Masyarakat di lingkungan RW 4 Desa Sruni, Kecamatan Musuk yang berada di lereng sisi timur Gunung Merapi wilayah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, kembali menggelar perayaan Syawalan atau Lebaran Ketupat, pada H+7 Lebaran 2025, Senin, 7 April 2025.

Dalam tradisi ini, segenap warga desa mengeluarkan hewan-hewan ternak mereka, khususnya sapi dan kambing, kemudian diarak keliling kampung. Sehingga tradisi itu dikenal juga dengan Bakda Sapi. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rangkaian acara Syawalan atau Bakda Sapi ini diawali dengan kenduri ketupat yang diikuti segenap warga di lingkungan RW 4 yang melingkupi beberapa dukuh yakni Mlambong, Rejosari, Gedongsari, Tegalsari, dan Wonodadi. Dalam kesempatan itu, Bupati Boyolali Agus Irawan bersama sejumlah pejabat Forkompimda Boyolali turut hadir di tengah-tengah penyelenggaraan acara. 

Semua warga membawa tenongan berisi ketupat beserta aneka lauk pauknya. Ada sate, opor ayam, hingga sambal goreng. Setelah berdoa bersama, warga lalu makan bersama. Tak lupa mereka juga mengajak para pengunjung yang datang dari luar desa itu untuk ikut makan bersama.

Selepas kenduri ketupat, warga kemudian kembali ke rumah mereka. Rangkaian acara berlanjut dengan kirab sapi. Pada sesi ini, warga mengeluarkan sapi-sapi mereka untuk diarak keliling kampung. Uniknya, sapi-sapi itu didandani dan diberi kalung ketupat serta disemprot minyak wangi. Sebelumnya pada pagi harinya, sapi-sapi itu juga dimandikan. Warga juga memberi makan hewan-hewan ternak itu dengan ketupat. 

Semua warga, tua-muda, pria-wanita, hingga anak-anak tampak antusias menggiring sapi-sapi itu dengan memegang tali pengikat sapi. Ada pula sapi yang ditunggangi pemiliknya, utamanya sapi yang berbadan besar.

Warga mengarak sapi-sapi dalam rangkaian perayaan Syawalan atau Bakda Sapi yang digelar di Desa Sruni, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Senin, 7 April 2025. TEMPO/Septhia Ryanthie

Di barisan depan arak-arakan sapi, terlihat gunungan besar yang berisi hasil bumi. Gunungan itu kemudian diperebutkan oleh warga yang menyaksikan berlangsungnya acara tersebut. 

Ketua RW 4 Desa Sruni sekaligus tokoh masyarakat desa setempat Jaman mengemukakan penyelenggaraan tradisi Bakda Sapi itu sebagai ungkapan rasa syukur warga kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rezeki kepada masyarakat desa melalui hewan-hewan ternak warga maupun hasil bumi. 

"Tradisi ini berlangsung turun-temurun sejak lama. Secara filosofi tradisi ini juga untuk mempererat persatuan dan kesatuan masyarakat,” ujar Jaman kepada wartawan. 

Bupati Agus Irawan mengatakan agar tradisi tersebut terus dilestarikan sekaligus sebagai upaya mengembangkan peternakan dan pertanian warga. “Saya sudah minta langsung kepada instansi terkai menyediakan anggaran untuk mendukung acara pada tahun mendatang. Mudah- mudahan nantinya acara bertambah meriah," ucap Agus. 

Pilihan editor:  

Read Entire Article
Parenting |