Vincent Rompies dan Musisi Lain Gelar Pameran Bersama

6 hours ago 4

TEMPO.CO, Bandung - Galeri Ruang Dini di Bandung menghelat pameran berjudul Culture Clashing yang dibuka sejak 15 Mei hingga berakhir pada 13 Juni 2025. Belasan seniman yang sebagian di antaranya selebritas dan musisi ikut terlibat menampilkan karya seni rupa dua dimensi. Seluruhnya kompak menggarap kekaryaannya dengan teknik sablon yang dicetak pada kertas, kanvas, atau lembar akrilik.

Pilihan Editor: Selasar Sunaryo Gelar Karya Publik dan Seniman di Pameran Senang Bersamamu

Pameran Libatkan para Musisi

Musisi, aktor, dan presenter Vincent Rompies misalnya memajang tiga karya buatan 2024. Pada karya berjudul 'Fit Air', gambarnya berupa sekumpulan pesawat mainan anak yang ditata simetris berwarna kemerahan muda. Sedangkan pada gambar berjudul 'V' dia mengilustrasikan musisi yang berpose akan membanting gitar listriknya. Sebuah karya lainnya bertajuk 'XXX' menampilkan wajah yang samar dari permainan pola dan variasi ukuran dari titik-titik lingkaran hitam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dari keterangan tertulis pihak galeri, total ada 16 orang seniman yang bergabung dalam pameran bersama tersebut. Selain Vincent, ada Sir Dandy, Henry Foundation, Ykha Almez, Saleh Husein, Abenk Alter, Arswandaru, dan Namoy Budaya. Kemudian Anggarez, Fluxcup, Oomleo, Sanchia, Lucas & Sons, Dendy Darman, Helvi Sjarifuddin, dan John Navid drummer sekaligus pemain perkusi band White Shoes & The Couples Company.

Sir Dandy, pentolan band Indonesia Teenage Death Star yang sekarang bersolo karier, berkisah tentang hubungan seorang perempuan dan sesosok orang berkepala hewan lewat karya berjudul 'Deception of The Crush', 'Intivitation to The Voyage', serta 'Helplessness Blues', dengan gambar bernuansa seni pop yang kuat, warna cerah, dan grafis sederhana. 

Karya Fluxcup berjudul A Guide To Nonsense Syllable and Famous In 15 Minutes. foto: Galeri Ruang Dini

Sementara musisi Henry Foundation melukiskan tiga lusin sampul album band mancanegara seperti The Beatles, EMF, Sonic Youth, Faith No More, Beastie Boys, lewat tiga serial karyanya yang berjudul 'Abandoned Friends'. Adapun Binar Abiyasa alias Namoy Budaya membuat gambar bercorak pixel art bertema musik reggae dengan paduan warna merah, kuning, hijau, hitam dan putih. Gaya gambar serupa digunakan Oomleo pada serial karyanya yang berjudul 'Kemajoran' dengan suasana bandara yang dikunjungi tokoh kartun Tintin dan teman-te'mannya. 

Ilustrator Sanchia Hamidjaja membuat serial gambar berfigur orang namun kepalanya berwujud pot yang berisi aneka tanaman. Dia mengangkat jamur unik yang beracun pada karya berjudul 'Amanita Muscaria'. Kemudian ada tanaman sejenis ketapang pada gambar bertajuk 'Ficus Lyrata'. Seorang lainnya berkepala tanaman yang senama dengan judulnya yaitu 'Licuala Grandis'.

Pameran dibuka setiap hari mulai pukul 10.00-17.00 WIB kecuali Senin karena tutup. Lewat acara itu, penyelenggara acara yaitu Ruang Dini dan Canvas Confluence Collective ingin merayakan pertemuan antara musik, seni, dan budaya khususnya subkultur yang saling mempengaruhi dari era 2000-an hingga sekarang. 

Read Entire Article
Parenting |