4 Tips untuk Trader dan Investor Saham di Tengah Gejolak Pasar akibat Tarif Trump

1 week ago 4

TEMPO.CO, Jakarta - Penerapan tarif impor Amerika Serikat kepada negara-negara di dunia menekan pasar global dan domestik. Meski demikian, Analis PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) memaparkan masih ada ruang perbakan untuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat anjlok.

Sebelumnya IHSG sempat ambruk pada perdagangan perdana seusai libur panjang. Indeks saham dalam negeri setelah Lebaran merosot hingga 9 persen dan sempat memicu trading halt. Equity Analyst IPOT, Dimas Krisna Ramadhani memaparkan penurunan IHSG yang mencapai level terendah baru mencerminkan proyeksi kondisi ekonomi Indonesia dalam beberapa bulan mendatang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Sebagai indikator awal perekonomian atau leading indicator, IHSG memberikan sinyal penting mengenai arah perekonomian Indonesia ke depan dan oleh karena itu pergerakan IHSG harus diperhatikan dengan seksama oleh para investor," ucapnya, dikutip Kamis, 10 April 2025.

Anjloknya IHSG setelah libur panjang dipicu pengumuman tarif impor resiprokal oleh Presiden Donald Trump. Penurunan yang terjadi di pasar saham global memberikan gambaran tentang potensi perlambatan ekonomi global yang dapat mempengaruhi perekonomian domestik. "Jika ekonomi global mengalami perlambatan, Indonesia juga berisiko mengalami hal yang sama."

Namun Dimas memproyeksikan IHSG masih memiliki ruang untuk mengalami koreksi. Dia membagikan empat tips bagi para trader dan investor di tengah kondisi market yang masih bergejolak atau volatile

Pertama, jangan terus melihat floating loss atau kerugian karena penurunan nilai saham namun belum tereksekusi. Ia menyarankan untuk fokus pada evaluasi kesalahan dan memastikan sudah menjalankan trading plan dengan disiplin.

Tips selanjutnya yakni meninjau kembali dan mengevaluasi portfolio investasi. Ia menyarankan untuk memisahkan saham yang masih sejalan dengan trading plan, dan yang perlu di-cut loss atau jual untuk mengatasi kerugian. 

Ketiga, memastikan keuangan sehat. Investor disarankan fokus pada perbaikan arus kas. "Hindari berutang untuk berinvestasi," ujarnya.

Terakhir adalah meningkatkan ilmu dan tetap sabar. Dimas memandang perlu meningkatkan pemahaman mengenai analisis teknikal dan siklus pasar serta sabar dalam menghadapi pasar yang volatile. Hal ini dapat menghindari keputusan emosional yang dapat merugikan.

Read Entire Article
Parenting |