5 Langkah Patch Test Mencoba Produk Skincare Baru, Menurut Dokter Kulit

4 hours ago 3

CANTIKA.COM, Jakarta - Uji tempel alias patch test berperan penting ketika kamu menjajal produk perawatan kulit atau skincare baru. Langkah ini untuk melihat reaksi kulit cocok atau tidak dengan produk tersebut, terutama jika kamu pemilik kulit sensitif.

“Ide yang bagus untuk patch test saat menggunakan untuk pertama kali. Langkah ini untuk mengidentifikasi reaksi yang merugikan sebelum kamu mengoleskan produk ke area yang lebih luas,” kata Dendy Engelman, dokter kulit kosmetik bersertifikat dan ahli bedah Mohs di Shafer Clinic di New York dikutip dari laman Byrdie. “Ini adalah cara yang lebih aman untuk memastikan suatu produk cocok dengan kulit sebelum penggunaan rutin.”

Untuk membantu kita semakin memahami apa itu patch test dan step-step-nya, yuk kita deep dive pemaparan dokter kulit.

Apa Itu Patch Test?

“Dokter kulit atau dokter alergi sering menggunakan patch test untuk menentukan apakah bahan atau zat tertentu dapat menyebabkan seseorang mengalami ruam atau reaksi kulit akibat kontak dengan kulit, perawatan kulit, atau lingkungan,” kata Kseniya Kobets, Direktur Dermatologi di Montefiore Einstein Advanced Care.

Uji coba ini biasanya diterapkan di klinik dan mencakup serangkaian 'tempelan' alergen pekat yang bersentuhan langsung dengan kulit. Langkah ini biasanya diterapkan sebagai perban dengan enam hingga dua belas tempelan per strip.

"Patch test diperiksa selama beberapa hari hingga seminggu untuk memeriksa reaksi atau reaksi tertunda pada kulit setelah terpapar alergen umum dan yang dilaporkan," jelas dr. Kobets.

Meskipun perawatan di klinik direkomendasikan oleh para ahli, kita juga dapat mencoba uji tempel di rumah. Menurut dokter Kobets, kita harus mengoleskan sedikit krim atau obat topikal lain yang ingin diuji ke bagian dalam lengan dan memantau apakah itu menyebabkan reaksi dalam beberapa jam hingga 24 jam. Namun, ia memperingatkan bahwa ini bukanlah metode yang tepat.

Pengujian di rumah melibatkan penggunaan produk yang dapat mengandung berbagai bahan. Jika kamu memang memiliki alergi, kamu tidak akan tahu komponen mana yang menyebabkan reaksi. Di sisi lain, pengujian tempel di klinik menggunakan alergen yang diidentifikasi secara individual pada konsentrasi yang lebih tinggi, yang lebih mungkin menunjukkan reaksi dan menawarkan hasil yang lebih terarah.

Kapan Kita Harus Melakukan Patch Test?

Sebaiknya lakukan patch test setiap kali kita mencoba produk skincare atau rambut baru, terutama jika memiliki kulit sensitif atau riwayat dermatitis atopik atau eksim. Penting juga untuk menguji produk yang mengandung bahan aktif atau wewangian, yang lebih mungkin menyebabkan iritasi, menurut dr. Engelman.

"Pengujian tempel sebaiknya dilakukan setidaknya 24 hingga 48 jam sebelum menggunakan produk secara luas, untuk memberi cukup waktu untuk menemukan reaksi apa pun," jelasnya.

Langkah-langkah Patch Test di Rumah

Jika kamu memilih untuk melakukan patch test di rumah, dokter Engelman membagikan petunjuk langkah demi langkah berikut:

1. Pilih area kulit yang kecil dan tersembunyi untuk diuji, seperti di belakang telinga, bagian dalam lengan bawah, atau telapak kaki.

2. Oleskan sedikit produk ke area tersebut, sebarkan tipis-tipis dan merata.

3. Tutup area tersebut dengan perban atau biarkan terbuka jika produk cepat kering.

4. Tunggu setidaknya 24 hingga 48 jam tanpa mencuci atau mengutak-atik area tersebut.

5. Periksa area tersebut untuk melihat tanda-tanda kemerahan, gatal, bengkak, atau iritasi.

Jika tidak ada reaksi, produk tersebut kemungkinan aman digunakan pada kulit. Bila terjadi iritasi, hindari penggunaan produk dan konsultasikan dengan dokter kulit jika perlu.

Yang Perlu Dilakukan setelah Patch Test

Jika uji tempel menyebabkan reaksi, segera hentikan penggunaan produk dan bersihkan area tersebut dengan air dingin dan pembersih bebas pewangi. Menggunakan pelembap yang lembut dan bebas pewangi dapat membantu menenangkan kulit. Jika reaksi bertambah parah atau tidak membaik dalam satu atau dua hari, konsultasikan dengan dokter kulit untuk mendapatkan petunjuk.

Penting untuk dicatat bahwa kamu masih dapat mengalami reaksi yang tertunda, meskipun patch test tidak menunjukkan masalah langsung. “Beberapa kepekaan berkembang secara perlahan dan mungkin baru muncul setelah penggunaan produk yang berulang atau dalam jangka panjang,” kata dokter. Engelman.

Patch test memeriksa reaksi cepat, tetapi tidak selalu mendeteksi iritasi atau alergi jangka panjang. "Selalu perhatikan kulit dengan saksama saat mencoba sesuatu yang baru, bahkan setelah uji tempel yang jelas,” tegas dokter Engelman.

Pilihan Editor: Jangan Pilih Produk Skincare Hanya dari Iklan, Ini Alasannya

BYRDIE

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi Terkini Gaya Hidup Cewek Y dan Z di Instagram dan TikTok Cantika

Read Entire Article
Parenting |