7 Makanan yang Bisa Menurunkan Risiko Pertumbuhan Sel Kanker

1 day ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Kanker merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Namun penelitian menunjukkan bahwa gaya hidup sehat, termasuk pola makan yang tepat, dapat membantu menurunkan risikonya secara signifikan. Beberapa jenis makanan mengandung senyawa aktif yang terbukti memiliki sifat antioksidan, antiinflamasi, dan antikanker.

Dengan mengonsumsi makanan-makanan ini secara rutin, kita tidak hanya menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan, tetapi juga memberi perlindungan alami terhadap perkembangan sel-sel kanker. Berikut sederet makanan yang dapat menurunkan risiko pertumbuhan sel kanker.

1. Apel

Dikutip dari Mandaya Hospital Group, apel dikenal sebagai salah satu buah yang berpotensi mencegah kanker karena mengandung polifenol, senyawa nabati yang memiliki sifat antikanker. Polifenol berperan dalam melawan peradangan, penyakit kardiovaskular, dan infeksi. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Food and Drug Analysis (JFDA), kandungan phloretin dalam apel mampu menghambat pertumbuhan sel kanker payudara secara signifikan tanpa merusak sel-sel sehat.

2. Buah Berry

Buah berry, seperti bilberry dan lingonberry, kaya akan vitamin, mineral, serta serat pangan. Berdasarkan studi dalam jurnal Antioxidants, buah-buahan ini dapat membantu menghambat pembentukan tumor dan pertumbuhan kanker di saluran pencernaan. Selain itu, konsumsi berry juga diyakini dapat memperlambat perkembangan kanker dan mendukung efektivitas imunoterapi dalam pengobatannya. Meski begitu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan peran berry dalam pencegahan kanker.

3. Ikan Berlemak

Ikan berlemak seperti salmon dan makarel mengandung berbagai nutrisi penting, termasuk vitamin B, kalium, dan asam lemak omega-3. Sebuah meta-analisis yang diterbitkan dalam Asian Pacific Journal of Cancer Prevention menunjukkan bahwa asam lemak omega-3 yang berasal dari ikan dapat memberikan perlindungan terhadap kanker payudara pada partisipan asal Asia. Sementara itu, analisis lain dalam jurnal Cancers mengaitkan konsumsi ikan dengan penurunan risiko kanker kolorektal. Meski demikian, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan manfaat ikan berlemak dalam mencegah kanker.

4. Cokelat Hitam

Cokelat hitam dipercaya memiliki potensi dalam mencegah kanker karena mengandung polifenol, flavonoid, dan antioksidan. Senyawa-senyawa ini diketahui memiliki efek perlindungan terhadap perkembangan sel kanker. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi cokelat hitam dalam jumlah lebih tinggi memiliki risiko kematian akibat kanker yang lebih rendah hingga 12 persen.

5. Brokoli

Dilansir dari Healthline, brokoli mengandung sulforaphane, senyawa alami yang terdapat pada sayuran cruciferous dan dikenal memiliki sifat antikanker yang kuat. Sebuah studi laboratorium pada 2010 menunjukkan bahwa sulforaphane mampu mengurangi jumlah dan ukuran sel kanker payudara hingga 75 persen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi sayuran cruciferous, seperti brokoli, berkaitan dengan penurunan risiko kanker kolorektal. Sebuah analisis terhadap 35 studi bahkan menemukan bahwa konsumsi sayuran jenis ini secara rutin dapat menurunkan risiko terkena kanker usus besar dan kanker kolorektal. Menambahkan brokoli ke dalam menu beberapa kali dalam seminggu dapat memberikan manfaat perlindungan terhadap kanker.

6. Kacang-kacangan

Kacang-kacangan kaya akan serat. Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa asupan serat tinggi dapat membantu melindungi tubuh dari risiko kanker kolorektal. Dalam sebuah studi pada 2006 terhadap 1.905 partisipan yang memiliki riwayat tumor kolorektal, ditemukan bahwa mereka yang rutin mengonsumsi kacang kering yang dimasak memiliki risiko lebih rendah mengalami kekambuhan tumor.

Studi lain terhadap hewan pada 2002 juga menemukan bahwa pemberian kacang hitam atau kacang navy kepada tikus, lalu diinduksi dengan kanker usus besar, mampu menghambat pertumbuhan sel kanker hingga 75 persen. Temuan ini menunjukkan bahwa mengonsumsi beberapa porsi kacang-kacangan dalam seminggu bisa meningkatkan asupan serat dan membantu mengurangi risiko terkena kanker.

7. Bawang Putih

Dikutip dari Moffitt Cancer Center, sebagai salah satu jenis umbi yang termasuk dalam kelompok sayuran, bawang putih telah lama dimanfaatkan dalam berbagai budaya, baik sebagai bumbu masakan maupun sebagai obat tradisional. 

Bawang putih mengandung allicin, senyawa sulfur yang berfungsi melindungi tubuh dengan menghambat perkembangan sel kanker. Konsumsi bawang putih secara rutin diketahui dapat menurunkan risiko kanker kolorektal, dan kini juga tengah diteliti potensinya dalam mencegah jenis kanker lainnya. 

Untuk memaksimalkan manfaatnya saat memasak, disarankan menunggu sekitar 15 menit setelah bawang putih dihancurkan atau dicincang sebelum dipanaskan, agar senyawa aktifnya dapat terbentuk dengan optimal. Bawang putih bisa digunakan sebagai penyedap alami untuk berbagai hidangan gurih.

Read Entire Article
Parenting |