Akun Instagram Resmi Unpad Telah Pulih, Kampus Buka Layanan Bantuan Hukum Korban Penipuan

1 week ago 8

TEMPO.CO, Bandung - Akun resmi Universitas Padjadjaran (Unpad), @universitaspadjadjaran di Instagram telah dipulihkan. Pihak kampus selanjutnya membuka layanan bantuan hukum bagi korban yang tertipu oleh unggahan penawaran emas ketika akun diretas oleh pihak lain.

Menurut Wakil Rektor Bidang Sumber Daya dan Tata Kelola Unpad, R. Widya Setiabudi Sumadinata, pembukaan layanan itu sebagai bentuk tanggung jawab Unpad terhadap sivitas akademika atau masyarakat umum yang telah menjadi korban penipuan. “Unpad akan memberikan bantuan advokasi hukum untuk melaporkan kasus penipuan kepada pihak kepolisian agar kasus penipuan dapat diusut dan ditindaklanjuti,” kata dia lewat keterangan tertulis, Selasa 8 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Korban dapat menghubungi Kantor Hukum Unpad melalui alamat email [email protected] atau menghubungi Deden Doni melalui nomor 082121617886 dengan membawa bukti transfer yang dibubuhi cap resmi dari bank asal transfer dilakukan. Menurut Widya, Unpad yang ikut dirugikan telah melakukan pelaporan atau pengaduan secara resmi kepada Direktorat Reserse Siber Kepolisian Daerah Jawa Barat untuk menangkap pelaku dan mengusut tuntas kasusnya. 

Dalam proses pengambilalihan kembali akun Instagram saat diretas, Unpad berupaya mandiri serta berkoordinasi dengan pihak terkait, antara lain Ditjen Pengawasan Ruang Digital Kementerian Komunikasi dan Digital serta Meta Indonesia. Widya mengimbau kepada semua pihak agar tidak mudah tergiur atau tertipu dengan unggahan yang tidak wajar pada media sosial.

Sebagai sebuah institusi pendidikan tinggi, menurut Widya, Unpad tidak akan melakukan transaksi jual beli logam mulia, handphone atau semacamnya pada media sosial. Akun resmi Unpad hanya dipergunakan untuk melakukan sosialisasi dan diseminasi kegiatan yang berkaitan dengan tridharma pendidikan tinggi.

Kepala Kantor Komunikasi Publik Unpad Dandi Supriadi mengatakan setelah pemulihan akun pada 7 April 2025, pihaknya saat ini sedang dalam tahap pengamanan agar tidak terambil lagi oleh peretas. “Kantor Komunikasi Publik Unpad sebagai pengelola media sosial resmi menghaturkan permohonan maaf sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan yang terjadi, terutama kepada pihak-pihak yang telah dirugikan,” ujarnya.

Lewat akun resmi Unpad yang diretas, Sabtu siang, 5 April 2025, penipu menawarkan emas Antam seberat 25 gram seharga Rp 10 juta lewat akun @universitaspadjadjaran. Peretas paling tidak telah menawarkan emas itu lewat dua unggahan dengan harga miring. Adapun harga emas aslinya sekitar Rp 40-an juta. Pihak Unpad menerima laporan tawaran emas itu Sabtu siang sekitar pukul 14.00 WIB. “Bisa dibilang baru sekarang kena peretasan seperti ini,” ujar Dandi.

Penawaran emas itu disebutkan sebagai program promosi bagi tiga orang. Dalihnya harga emas bisa murah karena ada donatur yang memberikan hadiah dan dana yang terkumpul akan didonasikan ke Palestina. Pemesanan bisa menghubungi nomor kontak yang tercantum.

Karena akun tersebut dikuasai pihak lain, Unpad mengeluarkan peringatan kepada publik soal peretasan tersebut dan peringatan upaya penipuan lewat akun resmi Instagram lainnya, yaitu @unpad. Pihak Unpad meminta publik untuk menjaga keamanan informasi pribadi, tidak membagikan kata sandi, serta tidak mengirimkan uang ke nomor rekening peretas. 

Sebelumnya pada Maret lalu, terjadi penipuan yang mengatasnamakan Unpad juga di luar akun resminya. Iklan perekrutan terbuka bagi calon dosen tetap Unpad beredar di media sosial sejak tahun lalu. Masyarakat diminta mewaspadai informasi tersebut karena merupakan bentuk penipuan yang berpotensi mengambil dan merekam data pribadi.

Iklan penipuan itu jadi perhatikan serius Unpad sejak Oktober 2024 dengan langsung melaporkan akun yang menyebarkan info ke provider Instagram sebagai akun penyebar spam. Setelah pelaporan itu, akun penipuan sudah tidak dapat diakses. Namun begitu, informasi perekrutan calon dosen tetap Unpad kembali menyebar dengan menggunakan akun yang berbeda.

Kondisi itu menurut Dandi menyulitkan untuk melaporkan ke pihak berwenang sehingga Unpad mempublikasikan peringatan agar publik mewaspadai iklan penipuan tersebut. Selain disebarkan di media sosial Unpad, informasi disebar melalui media massa dan grup WhatsApp.

Iklan itu bertuliskan 'Open Recruitment Universitas Padjadjaran Calon Dosen Tetap Non PNS dengan huruf kapital. Kualifikasi tertulis gaji pokok Rp 5-20 juta per bulan, terbuka untuk umum, penempatan di berbagai daerah, tersedia berbagai macam posisi, mendapatkan asuransi dan bonus, dan dapat benefit lainnya.

Di bawahnya ada kolom untuk pengisian pendaftaran seperti nama lengkap sesuai kartu identitas, alamat domisili, dan nomor aplikasi Telegram. Unpad meminta publik untuk tidak percaya kepada unggahan yang mengatasnamakan Universitas Padjadjaran yang sedang membuka lowongan untuk dosen karena unggahan iklan tersebut tidak benar. Warga diminta untuk berhati-hati dan tidak terpancing mengisi formulir pendaftaran yang disediakan.

Read Entire Article
Parenting |