CANTIKA.COM, Jakarta - Seorang remaja perempuan berusia 14 tahun, anak dari musisi Ahmad Dhani dan anggota DPR sekaligus penyanyi Mulan Jameela, menjadi sasaran perundungan atau cyberbullying di dunia maya. Ia, yang baru menapaki masa remajanya, banyak dihujani komentar negatif dari warganet. Bukan hanya dari akun anonim, tapi juga dari tokoh publik yang seharusnya memahami pentingnya menjaga psikologi anak.
Wajahnya disorot, namanya dibahas, dan pribadinya dikomentari tanpa empati dalam sebuah pernikahan sang kakak. Setiap unggahan yang berkaitan dengannya menjadi lahan terbuka bagi ejekan, sindiran, bahkan tuduhan yang tak berdasar.
Dunia digital yang seharusnya menjadi ruang eksplorasi dan ekspresi diri, justru berubah menjadi lorong gelap penuh suara bising yang menyakitkan. Ahmad Dhani dan Mulan Jameela, sebagai orang tua, tak tinggal diam. Mereka datang langsung ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)
Diketahui, Cyberbullying (perundungan dunia maya) ialah bullying/perundungan dengan menggunakan teknologi digital. Hal ini dapat terjadi di media sosial, platform chatting, platform bermain game, dan ponsel. Adapun menurut Think Before Text, cyberbullying adalah perilaku agresif dan bertujuan yang dilakukan suatu kelompok atau individu, menggunakan media elektronik, secara berulang-ulang dari waktu ke waktu, terhadap seseorang yang dianggap tidak mudah melakukan perlawanan atas tindakan tersebut. Jadi, terdapat perbedaan kekuatan antara pelaku dan korban. Perbedaan kekuatan dalam hal ini merujuk pada sebuah persepsi kapasitas fisik dan mental.
Cyberbullying merupakan perilaku berulang yang ditujukan untuk menakuti, membuat marah, atau mempermalukan mereka yang menjadi sasaran. Contohnya termasuk:
- Menyebarkan kebohongan tentang seseorang atau memposting foto memalukan tentang seseorang di media sosial
- Mengirim pesan atau ancaman yang menyakitkan melalui platform chatting, menuliskan kata-kata menyakitkan pada kolom komentar media sosial, atau memposting sesuatu yang memalukan/menyakitkan
- Meniru atau mengatasnamakan seseorang (misalnya dengan akun palsu atau masuk melalui akun seseorang) dan mengirim pesan jahat kepada orang lain atas nama mereka.
- Trolling - pengiriman pesan yang mengancam atau menjengkelkan di jejaring sosial, ruang obrolan, atau game online
- Mengucilkan, mengecualikan, anak-anak dari game online, aktivitas, atau grup pertemanan
- Menyiapkan/membuat situs atau grup (group chat, room chat) yang berisi kebencian tentang seseorang atau dengan tujuan untuk menebar kebencian terhadap seseorang
- Menghasut anak-anak atau remaja lainnya untuk mempermalukan seseorang
Memberikan suara untuk atau menentang seseorang dalam jajak pendapat yang melecehkan
- Membuat akun palsu, membajak, atau mencuri identitas online untuk mempermalukan seseorang atau menyebabkan masalah dalam menggunakan nama mereka
- Memaksa anak-anak agar mengirimkan gambar sensual atau terlibat dalam percakapan seksual.
- Bullying secara langsung atau tatap muka dan cyberbullying seringkali dapat terjadi secara bersamaan
Belajar dari kasus putri Ahmad Dani dan Mulan Jameela, berikut dukungan yang bisa diberikan orang tua bagi anak yang menjadi korban cyberbullying:
Langkah pertama untuk mencegah perundungan adalah memperhatikan dan mengenali tanda-tanda perundungan pada anak. Waspadai setiap perubahan dalam perilaku anak-anak, waspadai semua tanda bahaya jangka pendek dan yang paling penting, jaga komunikasi antara orang tua dan anak tetap terbuka setiap saat. Jangan pernah membungkam mereka atau membatalkan perasaan mereka. Beri tahu mereka bahwa mereka mendapat dukungan penuh dari orang tua tanpa penilaian apa pun.
Kedua, saat datang untuk membantu anak untuk mengatasi efek intimidasi atau melindungi mereka dari penindasan lagi, penting untuk mendekati mereka dengan kesabaran dan ketenangan. Beri mereka waktu, biarkan mereka memutuskan apakah mereka dapat mempercayai kamu dan tidak merasa tersinggung jika mereka bersembunyi. Begitu mereka terbuka, jangan menjadi agresif atau marah pada diri sendiri. Orang tua mungkin menakut-nakuti anak atau memperburuk keadaan mereka.
Ketiga, penting bagi orang tua untuk memberi tahu anak bahwa bukan salah mereka jika mereka diintimidasi, tetapi dorong mereka untuk melawannya dan bersikap tegas. Ini tidak berarti kamu meminta mereka untuk membalas. Katakan kepada mereka untuk menyampaikannya kepada seorang guru. Sebagai orang tua, kamu mungkin merasa tergoda untuk mengeluh atau melaporkan kejadian tersebut, tetapi yang terbaik adalah menyimpan catatan dan saksi dari semua kejadian intimidasi sehingga kamu memiliki kasus yang kuat untuk dibuat.
Kemudian, seperti yang dikatakan Psikolog pendidikan anak, Yanti Suryantiningsih langkah keempat, membiasakan anak untuk diskusi memecahkan masalah. Orang tua dapat mengajak anak disksusi tentang fenomena bullying yang ada di masyarakat. Sehingga mereka tahu perbuatan apa yang dapat menyebabkan dampak buruk bagi orang lain. Tidak hanya dampak bagi korban, tapi juga bagi dirinya, orang tuanya, sekolahnya, maupun keluarga besarnya.
Kelima, orang tua dapat bijak mengontrol sosial anak dengan melihat lingkaran pertemanannya. Lingkaran itu tak tanya interaksi anak secara langsung di kehidupan nyata tapi juga di media sosial. Dengan mengetahui lingkaran pertemanan anak, orang tua dapat memberikan arahan secara bijak. “Hal ini penting sekali agar anak tidak sampai terpengaruh terlalu jauh oleh perilaku negatif dari circlenya,” ucap Yanti.
Terakhir, keluarga dapat memberikan suasana penuh cinta di rumah mereka. Di mana seharusnya tiap anggota keluarga dapat saling mencintai tanpa syarat. Dengan begitu, anak dapat menunjukkan sikap kasih sayang mereka terhadap keluarga maupun teman-temannya. Misalkan, berperilaku lemah lembut dalam pergaulannya.
Selalu beri tahu anak bahwa orang tua terus mendukungnya, apa pun yang terjadi. Ciptakan ruang yang aman di rumah, tempat mereka dapat bercerita tentang pengalaman sehari-hari mereka.
Yanti mengimbau kepada orang tua agar terus belajar untuk mendidik anak-anak mereka. “Mari kita sebagai orang tua terus belajar menjadi orang tua yang mencetak pribadi lemah lembut, berkarakter, dan penyayang serta peduli sosial,” kata dia.
Pilihan Editor: Pesan Cinta Mulan Jameela untuk Ahmad Dhani yang Berulang Tahun
UNICEF | TIMES OF INDIA | TEMPO.CO | AISYAH AMIRA WAKANG
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi Terkini Gaya Hidup Cewek Y dan Z di Instagram dan TikTok Cantika