Dosen dan Tendik PTNB Bakal Gelar Demo di Istana Merdeka Besok

5 hours ago 3

TEMPO.CO, Depok - Sejumlah dosen dan tenaga kependidikan (Tendik) dari 35 Perguruan Tinggi Negeri Baru (PTNB) bakal melakukan demonstrasi di Istana Merdeka di Jakarta, Rabu, 21 Mei 2025. Mereka menuntut pengangkatan sebagai aparatur sipil negara (ASN). Aksi ini pertama kali dilakukan di era Presiden Prabowo Subianto setelah rezim sebelumnya tidak membuahkan hasil positif.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketua Umum Ikatan Lintas Pegawai Perguruan Tinggi Negeri Baru (ILP PTNB) Dyah sugandini mengatakan, selama 10 tahun, lebih 35 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) mulai dari Aceh hingga Fak-Fak, Papua dinegerikan menjadi PTNB. 

"Dari ISBI Aceh, Polteba Kalimantan, Unsulbar Sulawesi, UNIMOR Timor, ISBI Papua, dan seluruh PTNB di Pulau Jawa UPNV Jatim, UPNVY, Untidar, Polimarin, Cilacap, Polindra, Unsika, UPNVJ, dan PTNB lain," kata Dyah saat dikonfirmasi, Selasa, 20 Mei 2025.

Dyah menjelaskan saat 35 PTS itu dinegerikan menjadi PTNB, seluruh asset dan mahasiswanya diambil menjadi milik negara, sementara tidak dilakukan terhadap sumber daya manusia (SDM)-nya.

"Dosen dan tenaga Kependidikan dijadikan pegawai melalui skema PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja) dengan batas kontrak tertentu atau 5 tahun," jelas Dyah. 

Dosen Manajemen UPN Veteran Yogyakarta itu mengaku telah melakukan berbagai upaya secara persuasif ke kementerian, lembaga terkait, hingga DPR untuk menyuarakan tuntutannya itu. Namun, hingga kini membuahkan hasil. 

Pada Maret 2025, kata Dyah, salah seorang anggota ILP Pusat bersama salah satu rektor PTNB sudah berbicara langsung dengan Presiden Prabowo Subianto.

"Saat pertemuan Presiden dengan Pimpinan PTN seluruh Indonesia di Istana Negara. Namun demikian, proses ini masih jalan di tempat,” ungkapnya. 

Dyah juga mengatakan SDM PPPK 35 PTNB dilarang studi lanjut, karier dihentikan, dan ada perlakuan diskriminatif pada perguruan tinggi.

"Oleh Komnas HAM hal ini dinyatakan bahwa tindakan pemerintah merupakan pelanggaran HAM atas hak-hak kami sebagai pegawai (Dosen dan Tendik) di 35 PTNB," kata Dyah. 

Atas kebuntuan penyelesaian tersebut, lanjut Dyah, pihaknya terpaksa kembali turun ke jalan. Besok, Rabu, 21 Mei 2025 mereka akan ke Istana Merdeka dengan titik kumpul di Patung Kuda Jakarta. 

"Kami menuntut Presiden melakukan diskresi kebijakan atas nasib status PPPK 35 PTNB untuk alih status menjadi PNS melalui kepres sebagai solusi yang berkeadilan bagi pegawai PPPK 35 PTNB yang telah mengabdikan diri untuk bangsa dan negara ini selama 20 tahun-30 tahun," ucap Dyah.

Read Entire Article
Parenting |