Erick Thohir Minta Pengelolaan Koperasi Desa Merah Putih Transparan

7 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mewanti-wanti agar Koperasi Desa Merah Putih dikerjakan dengan serius. Sebab, program ini bertujuan menjaga eksistensi sistem perekonomian pedesaan.

“Memang ada kata-kata yang selalu kami bilang kalau konsep Koperasi Desa Merah Putih ini gagal, sudah kita tidak usah bicara koperasi lagi,” ujar Erick dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa, 20 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Erick juga meminta agar program ini dilaksanakan secara transparan. Sebab, pengoperasiannya menggunakan dana Himpunan Bank Negara (Himbara), yang merupakan tulang punggung pembangunan ekonomi nasional. “Himbara beri plafon, bukan dana cash,” ujarnya.

Program ini, ujar Erick, berangkat dari data banyaknya masyarakat yang berpindah dari desa ke kota. Walhasil, angka pertumbuhan penduduk mulai bergeser ke perkotaan. Hal ini mengancam hilangnya sistem perekonomian di desa-desa. Jika lumbung pangan di desa-desa ditinggalkan, ujar dia, tak akan ada lagi ekosistem buffer atau penopang.

Pejabat yang juga Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) ini menambahkan, Kementerian Desa memiliki program asuransi yang akan mengantisipasi jika Koperasi Desa Merah Putih menemui kendala. “Itu bisa saja dana desa di-shift senaga guarantor pembayaran berikutnya,” ucapnya.

Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan sebelumnya mengatakan, Koperasi Desa Merah Putih juga akan bekerja sama dengan lembaga pengelola investasi Danantara. “Sekarang kan ada Danantara. Nanti kami kerja samanya dengan Danantara. Orangnya, kemudian tata kelolanya, kemudian sistemnya,” ujar Zulhas dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri), Senin, 19 Mei 2025.

Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga menjabat Ketua Satgas Nasional Percepatan Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih ini menjelaskan, kerja sama keduanya bertujuan merapikan kelembagaan koperasi. Sebab, ujar dia, tata kelola koperasi harus bagus. Ia berkaca dari pengalaman pembentukan koperasi di masa lampau. “Nanti akan dibantu oleh teman-teman dari BUMN,” ujarnya.

Read Entire Article
Parenting |