Kata Mendikdasmen soal Puluhan Siswa di Cianjur Keracunan Makan Bergizi Gratis

3 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti meminta agar program Makan Bergizi Gratis (MBG) dapat dievaluasi agar tidak terjadi lagi kasus keracunan yang mengorbankan anak di sekolah. Dia mengatakan hal ini merespons kasus siswa keracunan MBG di Cianjur, Jawa Barat.

“Kami mengetahui itu dari media massa. Mudah-mudahan ini bisa menjadi evaluasi dari pihak-pihak terkait,” kata Abdul Mu’ti saat ditemui usai menghadiri Konferensi Pers Survei Penilaian Integritas (SPI) Pendidikan 2024 di Gedung KPK, Jakarta, Kamis, 24 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mu’ti berharap pelaksanaan MBG dapat terus disempurnakan agar bisa terlaksana dengan sebaik-baiknya. Dia juga menyampaikan meski pihaknya mendukung penuh program MBG, namun dia menyampaikan apabila terdapat masalah tetap perlu ada evaluasi. “Tentu, kalau ada masalah itu bagian dari evaluasi kita bersama-sama,” kata dia.

Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menetapkan Kejadian Luar Biasa karena 176 warga, termasuk 78 siswa, keracunan setelah menyantap Makan Bergizi Gratis. Akibatnya sebagian besar dari mereka mendapat perawatan di rumah sakit.

"Warga yang mengalami keracunan selama dua hari terakhir sekitar 176 orang dengan rincian 23 siswa SMP PGRI 1, 55 siswa MAN I Cianjur dan 98 warga Kecamatan Mande," kata Kepala Dinkes Cianjur Yusman Faisal di Cianjur, Selasa, 22 April 2025, seperti dikutip Antara.

Sementara warga Kecamatan Mande mengalami keracunan massal setelah menyantap hidangan yang disuguhkan dalam acara hajatan salah seorang warga pada Senin, 21 April 2025. Insiden siswa keracunan juga terjadi pada Senin.

Selama menetapkan status KLB, Dinkes memaksimalkan penanganan terhadap korban yang sudah terdata, baik yang masuk ke rumah sakit ataupun dirawat di rumah. Tim dari setiap puskesmas mendatangi setiap korban untuk memantau perkembangan kondisi kesehatannya secara rutin hingga dipastikan sudah kembali pulih seperti semula.

"Informasi terbaru kondisi korban keracunan mulai membaik dan mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan di masing-masing puskesmas," katanya.

Yudono Yanuar berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Pilihan Editor: Teror Tentara Setelah Revisi UU TNI

Read Entire Article
Parenting |