Ketahui 6 Bakteri Biang Penyebab Keracunan Makanan

4 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Mual, muntah, atau sakit perut setelah makan bisa menjadi tanda bahwa makanan yang dikonsumsi sudah terkontaminasi dan menyebabkan keracunan makanan.

Adapun terdapat sejumlah kebiasaan yang tanpa disadari dapat meningkatkan resiko kontaminasi bakteri pada makanan seperti menyimpan makanan dengan cara yang kurang tepat, menggunakan peralatan masak yang tidak higienis, atau mengolah makanan tanpa memperhatikan kebersihan. Hal-hal ini bisa membuka jalan bagi bakteri berbahaya yang memicu berbagai masalah kesehatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Karena itu, dilansir dari Antara, berikut sejumlah bakteri penyebab keracunan makanan dan cara menghindarinya. 

1. Bakteri Listeria

Bakteri Listeria bisa ditemukan dalam produk susu yang belum dipasteurisasi, sayuran yang tumbuh di tanah terkontaminasi, daging olahan, serta makanan kaleng yang sudah rusak. Infeksi listeria bisa menyebabkan gejala seperti flu hingga infeksi serius, terutama pada ibu hamil, lansia, dan orang dengan daya tahan tubuh lemah.

Untuk menghindarinya, pilih produk susu yang sudah dipasteurisasi, cuci bersih sayuran, serta hindari makanan olahan yang sudah berlendir atau berbau tidak sedap.

2. Bakteri Campylobacter

Bakteri jenis ini kerap ditemukan pada daging yang tidak dimasak sempurna, sayuran yang terkontaminasi, serta susu dan air yang tidak bersih. Infeksi bakteri ini dapat memicu gangguan pencernaan yang bertahan hingga dua minggu, disertai demam, nyeri otot, dan diare.

Hindari kontaminasi bakteri ini dengan memasak daging hingga matang sempurna, mencuci sayuran sebelum dikonsumsi, dan memastikan air minum dalam kondisi bersih.

3. Salmonella

Salmonella sering ditemukan pada telur, daging ayam, serta permukaan dapur yang tidak bersih. Gejalanya meliputi sakit perut, diare, muntah, dan demam tinggi. Guna mencegah kontaminasi bakteri ini, masak makanan hingga matang sempurna, cuci tangan sebelum dan setelah mengolah makanan, serta bersihkan peralatan dapur dengan baik.

4. E. Coli

Bakteri ini bisa ditemukan pada daging sapi yang kurang matang, sayuran yang tidak dicuci bersih, serta makanan yang terkontaminasi tangan kotor. Infeksi E. coli bisa menyebabkan sakit perut parah, diare berdarah, dan bahkan komplikasi serius.

Hindari konsumsi daging setengah matang, selalu cuci sayuran dengan bersih, dan pastikan tangan dalam keadaan bersih sebelum makan atau memasak.

5. Shigella

Penyakit shigellosis memiliki gejala yang mirip dengan salmonella, tetapi perbedaannya adalah bakteri ini menyerang usus besar, bukan usus kecil. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Shigella yang berasal dari kontaminasi kotoran manusia. Kendati banyak penyakit yang ditularkan melalui makanan atau air yang terkontaminasi, shigellosis sering kali langsung terkait dengan kontak dengan kotoran manusia. Yang lebih mengkhawatirkan, bakteri ini bisa resisten terhadap antibiotik, sehingga menjaga kebersihan dan sanitasi sangat penting untuk mencegah infeksi

6. Staphylococcus

Staphylococcus berkembang pada makanan yang dibiarkan terlalu lama pada suhu ruangan, seperti salad, makanan berbasis susu, dan daging olahan. Infeksi ini bisa menyebabkan mual, muntah, dan diare dalam hitungan jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.

Untuk mencegah keracunan makanan dari bakteri ini, jangan biarkan makanan terlalu lama di luar kulkas, segera simpan makanan yang tidak langsung dikonsumsi, dan hindari makanan yang sudah berbau atau berubah tekstur.

Read Entire Article
Parenting |