Komisi XII Dorong Energi Ramah Lingkungan di NTT

4 hours ago 2

INFO NASIONAL - Komisi XII DPR RI terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung percepatan transisi energi ramah lingkungan, khususnya di kawasan Indonesia Timur. Salah satu fokus utamanya saat ini adalah wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), yang dinilai memiliki potensi besar dalam pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT), namun masih sangat bergantung pada pembangkit listrik berbahan bakar minyak (BBM).

Hal ini ditegaskan oleh Wakil Ketua Komisi XII DPR RI, Bambang Hariyadi, saat melakukan kunjungan spesifik ke Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, pada Jumat, 25 April 2025. Dalam kesempatan tersebut, Bambang menyampaikan bahwa ketergantungan terhadap BBM tidak hanya tidak efisien secara ekonomi, tetapi juga berdampak buruk bagi lingkungan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Hampir 165 persen pembangkit listrik di NTT masih menggunakan BBM. Ini harus kita ubah ke depannya menjadi energi yang ramah lingkungan,” ujar Bambang.

Menurut Bambang, transisi energi menjadi kebutuhan mendesak, terlebih dengan pesatnya pertumbuhan sektor pariwisata dan investasi di Labuan Bajo, yang telah ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Ia menekankan bahwa visi pengembangan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata unggulan Indonesia harus dibarengi dengan pemanfaatan sumber energi yang bersih dan berkelanjutan.

“Kita tidak bisa bicara pariwisata kelas dunia tanpa infrastruktur energi yang mendukung prinsip ramah lingkungan. Ini soal reputasi, sekaligus tanggung jawab kita terhadap alam dan generasi masa depan,” kata dia.

Komisi XII pun telah mengimbau secara langsung kepada PLN dan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM untuk mempercepat pembangunan pembangkit listrik EBT di NTT. Bambang menyebut, wilayah ini kaya akan sumber daya alam seperti matahari yang bersinar sepanjang tahun, potensi angin yang stabil, serta biomassa dari sektor pertanian dan kehutanan.

“Dengan potensi yang ada, sangat memungkinkan NTT menjadi model transisi energi di kawasan timur Indonesia. Tinggal bagaimana kita mengakselerasi investasinya dan memastikan keberlanjutan proyeknya,” tambahnya.

Lebih dari itu, Bambang menyoroti dampak fiskal dari ketergantungan pada BBM. Menurutnya, pengurangan penggunaan BBM dapat berkontribusi besar dalam menekan beban subsidi negara, yang selama ini menyedot anggaran besar dan sering kali tidak tepat sasaran.

“Kalau kita kurangi ketergantungan pada BBM, subsidi juga bisa ditekan, dan itu bisa dialihkan untuk program lain yang lebih strategis,” ujarnya.

Komisi XII berkomitmen untuk terus mengawal berbagai proyek energi di kawasan Indonesia Timur, agar sejalan dengan prinsip berkeadilan, berkelanjutan, serta memberikan manfaat nyata bagi masyarakat lokal. Bambang menutup pernyataannya dengan ajakan kepada seluruh pemangku kepentingan untuk bersinergi dalam mewujudkan NTT sebagai daerah yang mandiri energi dan ramah lingkungan.

“NTT punya potensi besar, tapi butuh dukungan sistemik, termasuk dari sisi energi. Ini yang terus kita dorong di Komisi XII,” tutupnya.(*)

Read Entire Article
Parenting |