TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya membeberkan motif di balik penemuan mayat dalam karung di Tangerang. Tersangka, Nana alias Ragil, membunuh rekan kerjanya, Al Bashar, 32 tahun, karena merasa tidak mendapat tanggapan yang baik saat diajak mengobrol.
“Tersangka merasa tersinggung karena korban mengacuhkan (ajakan) obrolan dari tersangka,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Wira Satya Triputra dalam konferensi pers pada Jumat, 25 April 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tersangka menilai korban bertingkah sombong sebab mengajarinya dalam hal pekerjaan. Padahal, tersangka merasa sudah paham karena pernah bekerja di tempat tersebut. “Tersangka merasa korban kalau berkata-kata agak songong dan merasa sok pintar,” ujar Wira.
Nana yang emosional berniat untuk menghabisi Al Bashar. Mula-mula ia menyikut bagian tengkuk korban dengan cukup keras hingga kepala korban membentur meja dan terjatuh ke lantai.
Bukannya mengakhiri tindakannya, Nana yang melihat korban terkulai lemas justru kembali membenturkan kepala korban ke arah lantai sebanyak lima kali. Pelaku kembali memukul kepala korban dengan besi shockbreaker serta piring hingga korban tak sadarkan diri.
"Pada saat korban dalam kondisi lemas dan berusaha berdiri, tersangka membenturkan kepala korban tiga kali ke lantai. Setelah itu, tersangka menggunakan sebuah besi shockbreaker motor yang terletak di atas meja, memukul leher kanan korban sebanyak dua kali,” ucap Wira.
Ketika korban akhirnya tidak lagi bernyawa, Nana membungkus jasad korban menggunakan plastik dan dimasukkan ke dalam karung. Dia lalu menjahit karung tersebut dan membuangnya di dalam got di Jalan Daan Mogot, KM 21, Batu Ceper, Kota Tangerang.
Nana ditangkap oleh tim gabungan Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya dan Satuan Reserse Kriminal Polres Tanggerang Kota pada Selasa, 22 April 2025 sekitar pukul 16.00 WIB. Pelaku diringkus di Kelurahan Panunggangan Utara, Pinang, Kota Tangerang.