Mendiktisaintek Dukung Politeknik Jadi Univ Terapan

1 day ago 9

Info Event - Pemerintah membuka pintu transformasi besar dalam dunia pendidikan tinggi vokasi. Dalam audiensi strategis dengan Perkumpulan Politeknik Swasta Indonesia (PELITA), Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Prof. Brian Yuliarto, Ph.D., menyatakan dukungannya terhadap gagasan menjadikan politeknik sebagai universitas terapan.

Pertemuan yang berlangsung di kantor Kemdiktisaintek, Jakarta, pada Selasa siang itu dihadiri lengkap oleh jajaran pengurus nasional PELITA, termasuk Ketua Umum Akhwanul Akhmal dan jajaran ketua bidang. Dari pihak pemerintah, Menteri Brian hadir bersama sejumlah pejabat kunci, seperti Dirjen Dikti Prof. Khairul Munadi dan Direktur Kelembagaan Prof. Mukhamad Najib.

Dalam suasana dialog yang terbuka, PELITA memaparkan lima agenda transformasi, dimulai dari pentingnya kampanye nasional untuk menghapus stigma politeknik sebagai “kelas dua” dalam pendidikan tinggi. Menurut Akhwanul, politeknik bukan alternatif universitas, melainkan mitra sejajar yang menawarkan pendidikan berbasis keterampilan.

Usulan terbesar datang dalam bentuk reorganisasi kelembagaan: membedakan universitas akademik berbasis riset dan sains dengan universitas terapan berbasis vokasi. Gagasan ini dinilai akan memperjelas identitas dan peran politeknik di tengah tantangan globalisasi dan revolusi industri.

Tak hanya itu, PELITA juga menyoroti kesenjangan antara lulusan vokasi dan kebutuhan industri. Mereka menekankan pentingnya program dual system, kurikulum berbasis kebutuhan lapangan kerja, serta sertifikasi industri yang terintegrasi. Di sisi lain, jalur karier dosen vokasi pun dinilai perlu direformasi agar tak lagi diseragamkan dengan jalur akademik. Bagi para pendidik vokasi, karya nyata di industri dan inovasi teknologi tepat guna seharusnya menjadi tolok ukur utama.

Iklan

Akhwanul menyampaikan bahwa politeknik harus direposisikan sebagai pilar utama pendidikan vokasional, bukan sekadar pelengkap. “Kami tidak minta perlakuan istimewa. Cukup pengakuan dan dukungan setara,” ujarnya lugas.

Menteri Brian menyambut baik seluruh usulan itu. Ia menyebutnya sebagai cerminan realitas di lapangan dan selaras dengan rencana besar pemerintah dalam mereformasi pendidikan tinggi. “Pendidikan vokasi adalah prioritas. Kami sedang menyiapkan transformasi menyeluruh, termasuk akreditasi, pendanaan berbasis kinerja, dan kemitraan industri,” ujarnya.

Audiensi ini bukan sekadar pertemuan formal. Ini adalah titik temu antara aspirasi dan kebijakan, antara realitas dan visi. Dengan sinergi antara PELITA dan pemerintah, politeknik Indonesia berpeluang besar menjadi ujung tombak pembangunan SDM unggul menuju Indonesia Emas 2045. (*)

Read Entire Article
Parenting |