NASA Gelar Kompetisi Inovasi Atasi Limbah Manusia di Bulan

8 hours ago 5

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Antariksa Amerika Serikat alias NASA menggelar kompetisi global bertajuk LunaRecycle Challenge dengan total hadiah mencapai US$ 3 juta atau sekitar Rp 50 miliar. Tantangan ini mengajak para peneliti, insinyur, hingga inovator dari seluruh dunia untuk menciptakan teknologi yang mampu mengelola limbah manusia di Bulan secara efisien dan berkelanjutan.

Seperti dilaporkan The Times of India, kompetisi ini menjadi bagian dari persiapan program Artemis, yang menargetkan pengiriman manusia kembali ke Bulan dan tinggal dalam jangka waktu yang lebih lama dibanding misi sebelumnya. Untuk mendukung kehidupan para astronot selama tinggal di luar angkasa, NASA ingin memastikan setiap sumber daya—termasuk limbah manusia—dapat dimanfaatkan kembali. Teknologi daur ulang limbah dianggap menjadi kunci penting dalam membangun habitat mandiri di luar Bumi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Permasalahan ini bukanlah hal baru. Sejak enam misi Apollo berlangsung antara 1969 hingga 1972, sebanyak 96 kantong limbah manusia ditinggalkan di permukaan Bulan. Saat itu, keterbatasan ruang di wahana antariksa membuat limbah tersebut tidak bisa dibawa pulang. Kini, dengan kemajuan teknologi, NASA mulai mengeksplorasi potensi limbah tersebut sebagai sumber daya baru yang bermanfaat—seperti air bersih, energi, nutrisi, atau bahkan pupuk untuk pertanian luar angkasa.

Dalam LunaRecycle Challenge, peserta ditantang untuk merancang sistem pengolahan limbah padat yang kecil, hemat energi, tahan terhadap lingkungan ekstrem, serta minim perawatan. Sistem ini juga diharapkan bisa beroperasi secara otomatis dan relevan untuk misi luar angkasa jangka panjang, termasuk ke Mars. Desain yang diusulkan pun harus mempertimbangkan keamanan dan kebersihan, mengingat ruang tinggal para astronot sangat terbatas.

Lebih jauh, NASA melihat potensi teknologi ini untuk diterapkan di Bumi, khususnya di wilayah terpencil, daerah terdampak bencana, atau tempat tanpa akses sanitasi yang memadai. Dengan begitu, inovasi antariksa ini juga diharapkan membawa manfaat nyata bagi kehidupan manusia di planet asalnya.

Read Entire Article
Parenting |