TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jakarta Pramono Anung menyatakan ingin mengubah sebutan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Jakarta menjadi rumah sakit internasional. Menurut Pram sapaan akrab Pramono, penggunaan kata daerah yang tersemat dalam RSUD bisa menurunkan penilaian orang terhadap fasilitas rumah sakit.
"Saya memutuskan sudah enggak boleh lagi pakai kata RSUD karena memakai kata RSUD itu mengecilkan diri sendiri," ujar Pram saat menghadiri Halal Bihalal Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jakarta pada Sabtu, 19 April 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Pram sejumlah RSUD di Jakarta memiliki fasilitas dan pelayanan yang setara dengan rumah sakit internasional. Ia lalu mencontohkan RSUD Tarakan yang pernah didapuk menjadi tempat pemeriksaan kesehatan sebagai syarat saat mencalonkan diri sebagai gubernur dalam pemilihan kepala daerah atau Pilkada Jakarta 2024 lalu.
"Ketika saya mengajukan syarat menjadi gubernur harus check up di RSUD Tarakan. Fasilitasnya bagus banget, tempatnya bagus banget, begitu namanya menjadi RSUD, maka grade-nya menjadi turun," ucap Pramono.
Menurut Pram, dengan mengganti kata daerah menjadi internasional bisa meningkatkan kesan positif terhadap suatu rumah sakit. "Kenapa enggak dinaikkan saja menjadi rumah sakit Internasional Tarakan. Pasti akan beda," ujarnya mengusulkan.
Tak hanya RSUD Tarakan, Pramono juga mengusulkan perubahan nama sejumlah rumah sakit lain di Jakarta. "Saya bilang idenya RSUD Internasional Cakung, pasti lebih keren," tutur politikus Partai PDIP itu. "Banyak rumah sakit di Jakarta yang mau diubah namanya. Misalnya menjadi RS Ali Sadikin. Atau yang lain, nanti kita sepakati bersama."