TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyatakan pemerintah menargetkan kemiskinan ekstrem turun signifikan 0 persen pada tahun 2026 dan kemiskinan secara nasional ditargetkan turun di bawah lima persen pada 2029.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saat ini angka kemiskinan rata-rata secara nasional berada di angka 8,57 persen," kata Mensos saat kunjungan kerja di Pendopo Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat, 18 April 2025.
Menurut dia, saat ini ada tiga provinsi dengan jumlah penduduk miskin tertinggi, yakni Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Oleh karena itu, lanjut Gus Ipul, pemerintah pusat mengimplementasikan berbagai program untuk menekan angka kemiskinan dan salah satunya melalui program Sekolah Rakyat.
Program Sekolah Rakyat merupakan bagian dari upaya pemerataan akses pendidikan di seluruh daerah berada di bawah kewenangan Kementerian Sosial. "Program ini kami harapkan signifikan terhadap penurunan angka kemiskinan," katanya.
Saifullah Yusuf memuji penurunan kemiskinan di Kabupaten Banyuwangi melalui program-program pengentasannya berhasil menurunkan angka kemiskinan hingga di bawah rata-rata nasional.
"Saya apresiasi Banyuwangi yang kinerjanya bagus, khususnya dalam penurunan kemiskinannya," katanya.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengemukakan upaya penanganan kemiskinan di Banyuwangi telah menjadi kesadaran bersama, dan pengentasan kemiskinan dilakukan dengan melibatkan banyak pihak.
"Semua pihak terlibat dalam pengentasan kemiskinan di Banyuwangi, memiliki banyak program, baik jangka panjang maupun jangka pendek, harapannya kemiskinan di Banyuwangi bisa terus ditekan sehingga bisa selaras dan mendukung target yang ditetapkan oleh pemerintah pusat," kata Ipuk.
Data diperoleh Antara, dengan berbagai program yang dijalankan, angka kemiskinan di Banyuwangi turun dari 7,34 persen pada 2023 menjadi 6,54 persen pada 2024. Selain itu, angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Banyuwangi juga turun, yakni dari 0,43 persen pada 2023 menjadi 0,29 persen pada 2024.