DALAM sebuah pidato baru-baru ini di sebuah acara yang diselenggarakan oleh Institute of International Finance di Washington, D.C., Scott Bessent, menteri keuangan AS, berusaha mengklarifikasi dan memperhalus nada seputar frasa "America First". Slogan ini sering ditafsirkan sebagai seruan untuk isolasionisme atau unilateralisme dalam kebijakan luar negeri dan perdagangan AS. Namun, Bessent menekankan bahwa konsep ini tidak boleh disalahpahami sebagai Amerika yang bertindak sendiri di panggung global, seperti dilansir Market Watch.
Bessent menyoroti bahwa pendekatan "America First", seperti yang dikembangkan selama pemerintahan Trump, pada dasarnya adalah tentang memprioritaskan kepentingan Amerika tetapi tidak mengorbankan kerja sama internasional. "America First tidak berarti Amerika berdiri sendiri," katanya dengan tegas. Sebaliknya, ia menggambarkan kebijakan ini sebagai undangan untuk kolaborasi yang lebih kuat dan saling menghormati di antara mitra dagang Amerika.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bessent menentang kebijakan tarif Trump yang membuat AS terisolasi dari perdagangan. Ia lebih memilih nada konsiliasi dan kooperatif, yang bertujuan untuk meyakinkan sekutu dan mitra dagang bahwa Amerika Serikat tetap berkomitmen untuk bekerja sama dalam isu-isu ekonomi global. Pernyataan Bessent menunjukkan pengakuan bahwa membina kemitraan dan terlibat dalam dialog multilateral sangat penting untuk mengatasi tantangan kompleks ekonomi dunia yang saling terhubung saat ini.
Dengan mengadvokasi keseimbangan antara kepentingan nasional dan kolaborasi internasional, komentar Bessent menjembatani kesenjangan antara retorika nasionalis dalam beberapa tahun terakhir dan realitas praktis perdagangan dan diplomasi global. Pendekatannya menggarisbawahi pentingnya mempertahankan aliansi yang kuat dan saluran komunikasi terbuka untuk mempromosikan kemakmuran dan stabilitas bersama.
Dalam pekan-pekan terakhir, Axios melaporkan, Bessent menggunakan lebih banyak pengaruh dalam beberapa minggu terakhir hingga dikabarkan telah mendapatkan perhatian dari Trump. Bessent selalu bergegas masuk ke Ruang Oval ketika penasihat lainnya tidak ada untuk melunakkan sikap Trump demi kepentingan pasar.
Hasilnya, Donald Trump mengindikasikan akan menurunkan tarif atas Cina yang telah mencapai 145 persen dan siap berdialog dengan Beijing.
Siapa Scott Bessent?
Dilansir The Economic Times, Scott Bessent yang dikukuhkan sebagai Menteri Keuangan Amerika Serikat ke-79 pada Januari 2025 menandai tonggak bersejarah sebagai anggota kabinet gay pertama yang terbuka dalam pemerintahan Partai Republik. Pencalonannya mendapat dukungan bipartisan di Senat, dan lolos dengan suara 68-29.
Lahir pada 21 Agustus 1962 dan dibesarkan di South Carolina, Bessent berasal dari keluarga yang memiliki latar belakang di bidang pertanian, penerbitan, dan perhotelan. Ia berkuliah di Universitas Yale, di mana ia meraih gelar sarjana ekonomi. Kecintaannya pada dunia keuangan muncul sejak dini, yang membawanya mengejar magang yang menjadi fondasi bagi karier cemerlang di bidang investasi global. Selama bertahun-tahun, Bessent mendapatkan pengakuan untuk mengelola dana lindung nilai dan berkolaborasi dengan para pembuat kebijakan internasional.
Sebelum memasuki layanan publik, Bessent membangun reputasi yang mengesankan di sektor keuangan. Ia menjabat sebagai Chief Investment Officer di Soros Fund Management dan kemudian mendirikan Key Square Capital Management. Pemahamannya yang mendalam tentang pasar mata uang dan tren makroekonomi membuatnya menjadi penasihat tepercaya di kalangan finansial. Hubungannya yang sudah terjalin lama dengan Donald Trump dan koneksinya di Wall Street membuka jalan bagi penunjukannya sebagai Menteri Keuangan.
Keahlian Diplomatik dan Ekonomi
Dalam sidang konfirmasinya, Bessent membela kebijakan pajak dan strategi perdagangan pemerintah. Dia berpendapat bahwa tarif dapat digunakan secara strategis tanpa terlalu membebani konsumen Amerika. Ia juga mengungkapkan keprihatinannya mengenai peningkatan pengeluaran pemerintah dan meningkatnya defisit fiskal. Kesaksiannya mencerminkan komitmen untuk menyeimbangkan disiplin fiskal dengan kebijakan-kebijakan yang mendorong investasi sektor swasta.
Dengan pengalaman lebih dari empat dekade di bidang keuangan global, Bessent telah bekerja sama dengan para gubernur bank sentral dan pemimpin ekonomi di lebih dari 60 negara. Keahliannya akan sangat penting dalam mengelola isu-isu kompleks seperti hubungan ekonomi AS-Cina, sanksi terhadap Rusia, dan perselisihan perdagangan dengan sekutu seperti Kanada dan Meksiko. Dia mendukung penguatan rantai pasokan dan mempertahankan dominasi dolar AS sebagai mata uang cadangan utama dunia.
Prioritas Kebijakan
Sebagai Menteri Keuangan, Bessent bertujuan untuk memperpanjang pemotongan pajak tahun 2017 dan fokus untuk mengurangi defisit federal menjadi 3 persen dari PDB. Agendanya memprioritaskan pertumbuhan ekonomi yang digerakkan oleh sektor swasta, peningkatan produksi energi dalam negeri, dan ekspansi ekonomi yang berkelanjutan. Ia menekankan penurunan biaya pinjaman dengan berkonsentrasi pada imbal hasil Treasury jangka panjang daripada suku bunga jangka pendek. Bessent percaya bahwa penurunan harga energi dan pemotongan pengeluaran pemerintah adalah kunci untuk menciptakan lingkungan keuangan yang stabil.
Meskipun sejalan dengan visi ekonomi Trump, Bessent telah berjanji untuk menghormati independensi Federal Reserve dalam pengambilan keputusan kebijakan moneter. Pendekatannya berusaha menyeimbangkan stimulus ekonomi dengan tanggung jawab fiskal, yang akan menjadi sangat penting dalam membentuk lintasan ekonomi AS di tahun-tahun mendatang.