INFO NASIONAL - Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono mengajak mahasiswa mengambil peran aktif dalam meningkatkan kesejahteraan sosial dan menyukseskan agenda besar menuju Indonesia Emas 2045.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal tersebut disampaikan saat memberikan kuliah umum bertema 'Sinergi Mahasiswa dan Pemerintah dalam Meningkatkan Kesejahteraan Sosial untuk Menuju Generasi Indonesia Emas 2045', yang diselenggarakan Senat Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, Rabu, 16 April 2025.
Wamensos Agus Jabo menekankan pentingnya sinergi antara perguruan tinggi dan pemerintah dalam upaya pengentasan kemiskinan. Dia menyampaikan Presiden RI menargetkan penghapusan kemiskinan ekstrem pada tahun 2026, serta penurunan angka kemiskinan nasional menjadi 4,5–5 persen pada 2029.
"Presiden memerintahkan agar kemiskinan ekstrem yang saat ini berjumlah sekitar 3,17 juta jiwa dapat diselesaikan pada 2026," ujar Agus Jabo.
Kementerian Sosial, dia melanjutkan, telah menjalin kerja sama dengan sembilan perguruan tinggi, termasuk UIN Bandung, dalam program pemberdayaan desa. Mahasiswa diharapkan berperan aktif dalam mendampingi masyarakat agar lebih produktif dan tidak bergantung pada bantuan sosial.
Dalam kesempatan tersebut, Wamensos Agus Jabo juga menyoroti pentingnya memperkuat generasi muda sejak dini melalui program-program intervensi pemerintah seperti makan bergizi gratis dan pendirian sekolah rakyat berasrama untuk anak-anak dari keluarga miskin. “Mereka nantinya menjadi anak-anak yang pintar, anak-anak yang menjadi leader, menjadi agen-agen perubahan. Tidak hanya bisa mensejahterakan keluarganya, tapi juga mensejahterakan masyarakat,” kata dia.
Di hadapan mahasiswa, Wamensos juga berpesan agar para agen perubahan tidak hanya cerdas secara intelektual, namun juga memiliki kepekaan sosial dan terlibat langsung dalam proses pembangunan bangsa. “Mahasiswa harus kritis, mahasiswa harus pintar, dan ikut terlibat dalam proses pengetasan kemiskinan,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Rosihon Anwar, mengatakan, kolaborasi antara Kementerian Sosial dan perguruan tinggi sejalan dengan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat. UIN Bandung berkomitmen untuk mengambil peran aktif dalam pembangunan kesejahteraan sosial berbasis nilai-nilai keislaman dan keilmuan, serta mendorong mahasiswa terlibat langsung sebagai agen perubahan dalam menjawab tantangan bangsa, termasuk pengentasan kemiskinan. (*)