Alasan Film Sampai Jumpa, Selamat Tinggal Syuting di Korea

1 month ago 47

TEMPO.CO, Jakarta - Film Sampai Jumpa, Selamat Tinggal akan tayang di bioskop mulai Kamis, 5 Juni 2025. Film karya Adriyanto Dewo ini berdurasi 100 menit dengan rating 13+ dan dibintangi oleh Jerome Kurnia, Putri Marino, Jourdy Pranata, Lutesha, serta Kiki Narendra (Anto).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sampai Jumpa, Selamat Tinggal menceritakan tentang Wyn yang secara tiba-tiba ditinggal tanpa penjelasan, oleh pacarnya, Dani. Ia pun mencoba mencari Dani untuk meminta penjelasan. Film ini secara keseluruhan mengambil lokasi syuting di Korea Selatan, bersama rumah produksi Adhya Pictures dan Relate Films.

Adriyanto Dewo, selaku sutradara, mengungkapkan bahwa ide cerita film ini terinspirasi dari sebuah fenomena sosial yang terjadi di Jepang yang dikenal dengan istilah Johatsu. Istilah ini merujuk pada individu yang secara sadar memilih untuk menghilang dari kehidupan lamanya untuk memulai hidup baru secara anonim. Mereka bahkan meninggalkan keluarga, teman, pekerjaan, dan seluruh identitasnya di masa lalu.

Fenomena ini menggambarkan keinginan seseorang untuk melepaskan diri dari tekanan sosial atau trauma pribadi yang tak tertanggulangi. “Dan fenomena itu untuk menghindari suicide threat juga,” ujar Adriyanto ketika berkunjung ke kantor Tempo di Palmerah, Jakarta pada Jumat, 23 Mei 2025.

Alasan Sampai Jumpa, Selamat Tinggal Syuting di Korea Selatan

Sutradara Indonesia, Adriyanto Dewo saat media visit film Sampai Jumpa Selamat Tinggal di kantor Tempo, Palmerah, Jakarta, 23 Mei 2025. Tempo/Ilham Balindra

Pada awalnya film ini dirancang untuk syuting di Jepang karena ceritanya terinspirasi dari fenomena yang ada di sana. Namun, Adriyanto menemukan production service yang merupakan orang Korea. Ia meyakinkannya bahwa tim Adri bisa melakukan syuting film tersebut di Korea. “Dan akhirnya kami agak meng-adjust cerita ini untuk bisa syuting Korea,” ungkap Adriyanto.

Film ini syuting di tiga kota yaitu Seoul, Dangjin, dan Seosan. Untuk perizinan syuting tidak dipersulit, justru pemerintah Korea Selatan memberi dukungan penuh. Hal ini karena Korea sedang membuka kerjasama dengan Indonesia, terutama dalam industri film.  Bahkan ketika sedang syuting di Dangjin, Wali Kota Dangjin datang untuk melihat prosesnya secara lansgung.

“Kami lagi syuting, Wali Kota-nya datang,” ungkap Adriyanto. Hal ini juga  dibantu oleh fixer production dari Korea yang memadai, sehingga dari awal hingga akhir produksi tidak ada masalah apapun terkait perizinan. Tempat-tempat yang dijadikan lokasi syuting pun dicarikan langsung oleh fixer production tersebut, sesuai dengan konsep yang diinginkan.

Biaya Produksi Film Sampai Jumpa, Selamat Tinggal

Anggaran produksi film ini tergolong minim dibandingkan dengan standar industri perfilman pada umumnya. Dengan dana sebesar Rp 7 miliar, tim produksi berhasil menyelesaikan proses syuting dalam waktu yang relatif singkat, yaitu tiga minggu di Korea Selatan. Hal ini juga terbantu dengan adanya rebate atau pengembalian sebagian dana yang didapatkan cukup besar dari setiap kota yang dijadikan lokasi syuting. Seperti ketika di Seoul mendapatkan sekitar 12 persen, Dangjin mendapat 35 persen, dan Seosan mendapat 30 persen. 

Sejak awal, tim memang memiliki keinginan untuk melakukan syuting di luar negeri, namun dengan anggaran yang tidak terlalu mewah. Jumlah kru yang terlibat dalam pembuatan film ini juga tergolong sedikit, yaitu hanya sekitar 20 orang. Bahkan, jumlah kameramen yang bertugas hanya empat orang. “Kaya film independen syutingnya. Kami kamera cuma empat orang,” ungkap Adriyanto. 

Terkait hal akomodasi dan penginapan selama proses syuting, tim produksi pun mendapat banyak kemudahan. Mereka mendapat tempat tinggal dengan harga yang relatif terjangkau, namun tetap nyaman. Meskipun biaya penginapan yang didapat tergolong murah, fasilitas yang disediakan tetap memuaskan dan sangat mendukung kelancaran proses produksi. 

SOFWA NAJLA TSABITA SUNANTO

Pilihan Editor: Wawancara Lutesha: Transformasi Jadi Ketua Gangster

Read Entire Article
Parenting |