CANTIKA.COM, Jakarta - Pola makan ibu hamil bisa berdampak langsung pada kesehatan dan perkembangan janin. Kali ini, kita mengulik studi terbaru yang mempelajari dampak pola makan barat atau western diet terhadap kehamilan.
"Meskipun prevalensi gangguan perkembangan saraf tinggi, pengaruh pola makan ibu selama kehamilan terhadap perkembangan saraf anak masih kurang diteliti. Di sini kami menunjukkan bahwa pola makan western diet selama kehamilan dikaitkan dengan gangguan perkembangan saraf anak," kata sekelompok peneliti yang baru-baru ini mempelajari dampak western food dan bagaimana pola makan tersebut meningkatkan risiko autisme dan ADHD pada bayi dikutip dari Times of India, Kamis, 27 Maret 2025.
Penyimpangan kecil western diet dikaitkan dengan peningkatan risiko ADHD sebesar 66 persen dan peningkatan risiko autisme sebesar 122 persen, demikian temuan para peneliti setelah menganalisis lebih dari 60.000 pasangan ibu dan anak dari Universitas Kopenhagen dan Copenhagen Prospective Studies on Asthma in Childhood (COPSAC) di Pusat Asma Pediatrik Denmark, Rumah Sakit Herlev dan Gentofte.
Menurut penulis senior Profesor Morten Arendt Rasmussen dari Universitas Kopenhagen, saat membandingkan antar kelompok, mereka mengamati hubungan terkuat pada trimester pertama dan kedua, yang menunjukkan bahwa perkembangan otak selama periode ini sangat sensitif terhadap pengaruh gizi ibu.
Apa Itu Western Diet?
Western diet, yang sering disebut sebagai Pola Makan Standar Amerika (SAD), dicirikan oleh tingginya konsumsi makanan olahan, daging merah, biji-bijian olahan, minuman manis, dan lemak tidak sehat. Pola makan ini praktis dan mudah diakses, tetapi dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.
Konsumsi makanan ultra-olahan yang berlebihan, yang sarat dengan bahan tambahan dan pengawet buatan, berdampak signifikan pada kesehatan secara keseluruhan.
Salah satu perhatian utama western diet adalah kandungan gula dan karbohidrat olahannya terbilang tinggi, yang menyebabkan resistensi insulin dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Lemak jenuh dan lemak trans dari makanan yang digoreng dan cepat saji berkontribusi terhadap peradangan dan penyakit kardiovaskular. Rendahnya asupan makanan kaya serat, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian utuh, semakin memperburuk masalah pencernaan dan meningkatkan kemungkinan kondisi kronis.
Berbeda dengan pola makan tradisional yang menekankan bahan-bahan segar dan alami, western diet sering kali kekurangan mikronutrien dan antioksidan esensial, yang menyebabkan kekurangan dan melemahnya kekebalan tubuh. Para ahli menyarankan untuk beralih ke pola makan seimbang yang kaya akan makanan utuh, protein rendah lemak, lemak sehat, dan serat untuk menangkal efek negatif dan meningkatkan kesejahteraan jangka panjang.
Pilihan Editor: Ahli Gizi Kareena Kapoor Ungkap Tanda Kamu Jalani Diet yang Salah
TIMES OF INDIA
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika