Blake Lively Bahas Trauma di TIME100 Gala, Singgung Konflik dengan Justin Baldoni

9 hours ago 6

Di tengah sengketa hukum dengan sutradara Justin Baldoni, Blake Lively berbicara tentang pentingnya perempuan melawan kekerasan seksual.

29 April 2025 | 07.06 WIB

 Instagram/@blakelively

Aktris Blake Lively. Foto: Instagram/@blakelively

TEMPO.CO, Jakarta - Aktris Blake Lively membahas masa-masa sulit dalam hidupnya saat berpidato di TIME100 Gala di Jazz at Lincoln Center, New York pada Kamis, 24 April 2025. Di tengah sengketa hukumnya dengan aktor Justin Baldoni, Lively berbicara tentang trauma dan pentingnya perempuan untuk tidak diam saat mengalami kekerasan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lively dinobatkan sebagai salah satu dari 100 orang paling berpengaruh versi TIME, menyampaikan pidato selama sekitar enam menit. Menurut laporan People, ia menyebut penghargaan itu seperti tidak nyata dan sangat berarti. Ia mengatakan bahwa menjadi orang berpengaruh membawa banyak tanggung jawab. 

"Bagaimana kita menggunakan pengaruh itu penting. Siapa dan apa yang kita bela, apa yang kita diamkan, apa yang kita monetisasi dibandingkan dengan apa yang benar-benar kita jalani, itu semua penting," ujarnya.

Bintang serial Gossip Girl itu menyebutkan bahwa ia memiliki banyak hal yang ingin disampaikan mengenai dua tahun terakhir dalam hidupnya. Alih-alih membahasnya, kata Lively, ia memilih untuk berbicara tentang perasaan menjadi seorang perempuan yang memiliki suara hari ini.

Cerita Blake Lively tentang Ibunya

Dalam pidatonya, seperti dilaporkan USA Today, Lively menyebutkan bahwa hidupnya paling banyak dipengaruhi oleh ibunya, Willie Elaine McAlpin, yang ia sebut sebagai penyintas kekerasan seksual. "Ibu saya tidak pernah mendapatkan keadilan dari rekan kerjanya yang mencoba menghabisi hidupnya ketika ia adalah ibu dari tiga anak kecil, bertahun-tahun sebelum saya lahir," kata Lively. 

Blake Lively dan Justin Baldoni. Foto: Instagram

Ia mengungkapkan, ibunya bisa selamat berkat mendengarkan seorang perempuan yang berbagi pengalaman serupa di siaran radio. "Perempuan itu dengan menyakitkan dan gamblang menceritakan bagaimana ia melarikan diri,” kata dia menambahkan. Ia merinci, setelah itu ibunya bahkan memilih untuk tidak menutup diri dalam ketakutan dan rasa malu, meskipun ia tidak pernah mengetahui nama perempuan tersebut.

Lively mengungkapkan, sebagai orang tua, mereka tidak memberitahu anak perempuan mereka tentang kenyataan pahit di masa depan. Seorang anak perempuansaat dewasa akan menyadari bahwa ia tidak akan pernah merasa sepenuhnya aman di berbagai tempat, baik fisik, emosional, maupun profesional, seperti di tempat kerja, rumah, atau dunia maya.

Penghormatan kepada Komunitas Lainnya

Dalam pidato itu, Lively juga menyoroti ketangguhan perempuan sebagai hak dasar manusia. "Jangan pernah meremehkan kemampuan seorang perempuan untuk menahan rasa sakit," ujarnya. Ia berterima kasih kepada sosok laki-laki yang berbuat baik tanpa pamrih, termasuk suaminya, Ryan Reynolds. "Kepada setiap laki-laki, termasuk suami saya yang manis, yang bersikap baik dan tulus ketika tidak ada yang melihat," ucap Lively. 

Ia juga mengapresiasi semua komunitas yang berjuang demi keamanan banyak orang hingga saat ini. "Kepada semua komunitas lintas gender, usia, politik, geografi, dan ras yang berjuang setiap hari hanya untuk bisa merasa aman, saya melihat kalian," kata dia. 

Perselisihan Hukum dengan Justin Baldoni

Ucapan Lively tentang "dua tahun terakhir" terdengar seperti merujuk pada sengketa hukum saat ini dengan Justin Baldoni. Produksi film It Ends with Us dimulai pada Mei 2023 dan dirilis pada Agustus 2024. Pada Desember 2024, Lively menggugat Baldoni atas dugaan pelecehan seksual dan kampanye pencemaran nama baik. Ia juga menggugat perusahaan produksi Baldoni, Wayfarer Studios. 

Baldoni telah membantah tuduhan tersebut dan menggugat balik Lively, Ryan Reynolds, serta pihak lain, termasuk Vision PR, Inc., dengan tuduhan pemerasan sipil dan pencemaran nama baik. Gugatan Baldoni mencapai US$ 400 juta atau sekitar Rp 6,5 triliun. Persidangan dijadwalkan berlangsung pada Maret 2026.

PEOPLE | USA TODAY


Pilihan Editor:  Aktor It Ends with Us Tuduh Blake Lively Berbohong

Read Entire Article
Parenting |