Fimela.com, Jakarta Membicarakan tentang gender dengan anak-anak mungkin terasa rumit, bahkan bagi orangtua yang paling berpengalaman sekalipun. Akan tetapi, sebenarnya tidak ada usia yang terlalu dini atau terlalu terlambat untuk memulai percakapan ini. Seiring berjalannya waktu, anak-anak akan semakin memahami konsep gender dan bagaimana hal itu memengaruhi kehidupan mereka.
Sebagai orangtua, kita memiliki peran penting dalam membantu anak-anak memahami identitas gender mereka sendiri dan menghormati identitas orang lain. Tak ada salahnya memulai percakapan tentang gender sejak dini. Justru, hal semacam itu dapat menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi anak-anak untuk mengeksplorasi dan memahami identitas mereka sendiri.
Mengenalkan identitas gender kepada anak usia dini merupakan hal penting untuk membangun rasa percaya diri dan pemahaman diri mereka. Dalam usia yang masih belia, anak-anak sedang berada pada fase eksplorasi dan sangat mudah menerima informasi. Dengan memberikan pemahaman sederhana dan positif mengenai identitas gender, anak akan tumbuh dengan perasaan yang aman dan merasa diterima di lingkungan.
Bersamaan dengan itu, nyatanya tidak sedikit orangtua yang merasa bingung tentang bagaimana cara tepat dalam mengajarkan konsep identitas gender pada anak-anak. Kekhawatiran ini wajar saja bila terjadi, karena anak-anak di usia prasekolah biasanya belum memiliki pemahaman yang mendalam tentang identitas mereka. Namun, justru inilah saat yang tepat untuk mengenalkan konsep tersebut dengan cara yang sesuai dengan perkembangan mereka. Dilansir dari Today’s Parent, berikut ini cara mengenalkan anak dengan identitas gender sesuai usia.
Usia 0–3 Tahun, Membangun Rasa Ingin Tahu
Pada usia ini, anak-anak sedang dalam tahap awal perkembangan dan mulai memahami dunia di sekitar mereka. Perkenalkan mereka pada berbagai macam mainan, pakaian, dan aktivitas tanpa membatasi pilihan berdasarkan gender. Biarkan anak-anak mengeksplorasi dan bermain dengan bebas.
Sebagai contoh, jangan hanya memberikan boneka kepada anak perempuan dan mobil-mobilan kepada anak laki-laki. Berikan mereka pilihan yang beragam, sehingga mereka dapat memilih apa yang mereka sukai.
Penting juga untuk mengajarkan anak-anak tentang nama-nama bagian tubuh mereka, termasuk alat kelamin, dengan cara yang sederhana dan terbuka. Hal ini akan membantu mereka untuk memahami tubuh mereka sendiri dan merasa nyaman untuk membicarakannya dengan orangtua.
Usia 4–6 Tahun, Menerima Perbedaan
Anak-anak pada usia ini mulai memahami konsep gender dan mungkin mulai bertanya tentang perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Gunakan kesempatan ini untuk mengajarkan mereka tentang keragaman gender dan bahwa tidak semua orang sesuai dengan norma gender yang tradisional.
Contohnya, tunjukkan kepada anak-anak buku cerita atau film yang menampilkan karakter dengan berbagai macam identitas gender. Bicarakan tentang bagaimana orang-orang dapat memiliki penampilan, minat, dan cara hidup yang berbeda, terlepas dari gender mereka.
Penting juga untuk mengajarkan anak-anak tentang kesetaraan gender dan bahwa semua orang berhak mendapatkan perlakuan yang adil dan hormat.
Usia 7–10 Tahun, Memahami Konsep Gender
Anak-anak pada usia ini mulai memahami konsep gender secara lebih kompleks. Jelaskan kepada mereka tentang sejarah gender dan bagaimana norma gender telah berubah seiring waktu.
Contohnya, jelaskan bahwa di masa lalu, wanita tidak diperbolehkan untuk bekerja di bidang tertentu, tetapi sekarang wanita memiliki kesempatan yang sama dengan pria. Bicarakan juga tentang bagaimana gender dapat memengaruhi cara orang berpikir dan bersikap.
Penting untuk mengajarkan anak-anak tentang seksisme dan bagaimana hal itu dapat memengaruhi kehidupan orang-orang. Jelaskan bahwa seksisme adalah bentuk diskriminasi yang tidak adil dan bahwa semua orang berhak mendapatkan perlakuan yang sama.
Usia 10–13 Tahun, Menemukan Identitas Diri
Anak-anak pada usia ini mulai menjelajahi identitas mereka sendiri dan mungkin mulai mempertanyakan gender mereka. Berikan mereka ruang untuk mengeksplorasi dan mendukung mereka dalam menemukan identitas mereka sendiri.
Penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi anak-anak untuk mengekspresikan diri mereka sendiri. Biarkan mereka memilih pakaian, gaya rambut, dan aktivitas yang mereka sukai tanpa menghakimi.
Jika anak-anak memiliki pertanyaan tentang gender, jawablah mereka dengan jujur dan terbuka. Berikan mereka informasi yang akurat dan bantu mereka untuk memahami bahwa tidak ada jawaban yang benar atau salah dalam hal gender.
Penting untuk diingat bahwa tujuan dari pengenalan identitas gender bukanlah untuk membebani anak, melainkan membantu mereka memahami bahwa setiap orang memiliki karakteristik dan keunikan masing-masing. Dengan cara yang lembut dan penuh kasih sayang, orangtua dapat memberikan pemahaman yang memperkaya perjalanan tumbuh kembang anak.
Penulis: Virlia Sakina Ramada
#Unlocking The Limitless
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.