BMKG: Potensi Gelombang Tinggi 4 Meter di Beberapa Perairan pada 21-24 April

2 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 21-24 April 2025.

Prakirawan BMKG Soleh Ismail mengatakan bibit siklon tropis 97S (12.5°Lintang Selatan dan 141.5 Bujur Timur) 1002 HPA di Teluk Carpentaria, selatan Papua Selatan, memicu peningkatan kecepatan angin dan gelombang tinggi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari barat laut-timur laut dengan kecepatan angin berkisar 8-20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari barat daya-barat laut dengan kecepatan angin berkisar 4-25 knot.

"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudra Hindia barat Bengkulu," kata Soleh melalui keterangan tertulis, Senin, 21 April 2025.

Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara, Samudra Hindia selatan Yogyakarta, Samudra Hindia selatan Jawa Timur, Samudra Hindia selatan NTB, Laut Sawu, Laut Maluku, Samudra Pasifik utara Papua Barat Daya, Samudra Pasifik utara Papua.

Gelombang serupa berpotensi terjadi di Laut Arafuru bagian timur, Samudra Hindia selatan Banten, Samudra Hindia selatan Jawa Tengah, Samudra Hindia selatan Bali, Samudra Hindia selatan NTT, Laut Sulawesi bagian barat, Samudra Pasifik utara Maluku, Samudra Pasifik utara Papua Barat, Laut Arafuru bagian tengah.

Sementara gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2,5-4,0 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia barat Aceh, Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai, Samudra Hindia barat Lampung, Samudra Hindia barat Kepulauan Nias, Samudra Hindia barat Bengkulu, Samudra Hindia selatan Jawa Barat. "Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran," kata dia.

Untuk itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan agar menghindari kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.

Peringatan juga kepada kapal tongkang untuk mewaspadai kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter. Untuk kapal ferry, agar mewaspadai kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.

"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," kata Soleh.

Read Entire Article
Parenting |