Cara Kerja Aurora AI Microsoft, Bisa Prediksi Kualitas Udara hingga Topan

1 month ago 12

TEMPO.CO, Jakarta - Microsoft mengklaim Aurora, model AI terbarunya, mampu memprediksi kualitas udara, topan, badai, dan fenomena cuaca lain dengan tingkat akurasi tinggi. Model ini dilatih dengan lebih dari satu juta jam data yang bersumber dari satelit, radar, stasiun cuaca, simulasi, hingga prakiraan sebelumnya.

Dalam makalah yang dipublikasikan di jurnal Nature dan unggahan blog resminya pekan lalu, Microsoft menyebut Aurora mampu meramalkan peristiwa atmosfer lebih cepat dan presisi dibanding metode meteorologi konvensional. Kinerja model kecerdasan buatan ini disesuaikan dengan data tambahan untuk memprediksi kejadian cuaca tertentu secara lebih merinci.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Model ini dihadirkan sebagai salah satu teknologi ramalan cuaca terdepan. “Bersaing dengan model AI buatan perusahaan lain, seperti Google DeepMind yang sebelumnya telah merilis WeatherNext,” begitu bunyi ulasan Tech Crunch pada Senin, 26 Mei 2025.

Dalam pengujian, Aurora berhasil memprediksi datangnya Topan Doksuri di Filipina empat hari sebelum kejadian, lebih cepat dari prediksi sejumlah ahli. Microsoft juga mengklaim bahwa Aurora mengungguli prakiraan lima hari dari National Hurricane Center untuk musim siklon tropis 2022–2023. Teknologi yang sama sukses memprediksi badai pasir besar di Irak pada 2022.

Meski pelatihannya membutuhkan infrastruktur komputasi besar, Aurora dinilai sangat efisien. Model AI ini dapat menghasilkan prakiraan dalam hitungan detik, jauh mengungguli sistem tradisional yang membutuhkan waktu berjam-jam di superkomputer.

Microsoft menyatakan telah merilis kode sumber dan bobot model Aurora ke publik. Perusahaan juga mulai mengintegrasikan teknologi ini ke dalam aplikasi MSN Weather. Versinya lebih khusus, untuk menyediakan prakiraan per jam, termasuk informasi soal awan.

Read Entire Article
Parenting |