Cerita Andien Pernah Berada di Titik Terendah, Ini Caranya Bangkit

12 hours ago 2

CANTIKA.COM, Jakarta - Di atas panggung, Andien selalu tampak tenang, elegan, dan penuh kendali. Suaranya lembut namun tegas, seperti sudah terbiasa berdamai dengan segala badai hidup. Tapi di balik perjalanan panjangnya di industri musik, ternyata ada masa ketika penyanyi “Gemintang” itu pernah merasa benar-benar kehilangan segalanya bukan hanya karier, tapi juga kepercayaan diri.

“Sering banget aku merasa di titik terendah. Tapi seringkali, sumbernya justru dari aku sendiri,” ujar Andien dalam media visit di kantor Tempo, Jumat, 17 Oktober 2025. 

Baginya, keterpurukan bukan hanya soal masalah eksternal, tapi bagaimana dirinya merespons situasi itu. “Kalau akunya semangat, mungkin gak akan jadi titik terendah. Tapi karena aku yang patah semangat, takut, gak percaya diri akhirnya di situlah aku jatuh,” katanya.

Saat Cinta dan Karier Berantakan Bersamaan

Andien mengingat satu masa kelam di awal kariernya sekitar enam hingga tujuh tahun setelah debut. Saat itu, ia sedang berada di puncak popularitas. Lagu-lagunya seperti Gemintang dan Milikmu Selalu mengudara di mana-mana. Namun di balik gemerlap itu, hidup pribadinya justru runtuh.

Ia terlibat masalah dengan sang kekasih yang juga manajernya. Hubungan profesional dan pribadi itu pecah secara tidak baik, bahkan sempat bersinggungan dengan urusan hukum. “Waktu itu aku ngerasa nol. Bahkan mungkin minus. Secara kepercayaan diri, secara tim, semuanya hilang,” kenangnya.

Yang tersisa hanya satu orang yang masih mau bekerja bersamanya. Hubungan dengan banyak pihak di industri musik juga terputus. “Kayak di-blacklist, gak ada kontak siapa pun. Harus bangun lagi dari nol. Padahal orang-orang taunya aku udah punya nama,” ujarnya lirih.

Di tengah keterpurukan itu, Andien menerima satu tawaran pekerjaan dari televisi tanpa tahu persis apa konsepnya. “Yang aku tahu, ya udah deh ambil aja, yang penting kerja,” katanya. Tapi setibanya di lokasi, ia baru sadar bahwa acara itu ternyata memintanya menyanyi di dalam bus di Terminal Kampung Rambutan, bersama ayam dan penumpang yang berdesakan.

“Waktu itu maghrib, suasananya remang, aku duduk di dalam metro mini, dan ada ayam beneran di sebelahku,” tuturnya sambil tertawa getir. “Rasanya campur aduk banget. Sedih, malu, tapi juga akhirnya sadar ya mungkin memang hidup lagi ngajarin sesuatu.”

Momen itu menjadi titik refleksi yang dalam bagi Andien. Ia merasa seperti “dijatuhkan” ke posisi paling bawah untuk kembali memahami arti dari memulai. “Kayak harus mulai dari nol lagi, padahal orang liatnya aku udah besar. Tapi mungkin di situlah hidup ngajarin aku untuk kuat.”

Andien mengaku, sejak masa itu, ia belajar bahwa setiap kejatuhan sebenarnya hanya mengasah kemampuan untuk bertahan. “Kalau sudah pernah jatuh dan bisa bangkit, begitu ketemu masalah lagi, kita jadi tahu: oh, gue pernah di posisi ini, dan gue bisa lewatinnya dulu jadi kali ini juga bisa,” ujarnya.

Ia menyebut hidupnya seperti survival mode dalam permainan. “Setiap babak selalu ada tantangannya, tapi semakin sering jatuh, kita makin paham cara mainnya,” ucapnya seraya tersenyum

Pilihan Editor: 10 Tahun Pernikahan, Andien ke Ippe: Sayang Kamu Selamanya

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi Terkini Gaya Hidup Cewek Y dan Z di Instagram dan TikTok Cantika.

Read Entire Article
Parenting |