Donald Trump dan Melania akan Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus

3 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan istrinya, Melania, akan pergi ke Roma untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus. Ini akan menjadi lawatan luar negeri pertamanya sejak menjabat pada Januari.

"Kami tak sabar untuk berada di sana," tulis Trump di platform media sosialnya, Truth Social pada Senin seperti dilansir Anadolu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seperti dilansir CBS News, Trump memberi penghormatan kepada Paus Fransiskus setelah Vatikan mengumumkan pada Senin pagi bahwa dia wafat pada usia 88 tahun.

"Beristirahatlah dalam damai, Paus Fransiskus! Semoga Tuhan memberkatinya dan semua yang mencintainya!" kata Trump.

Pada acara Easter Egg Roll di Gedung Putih pada Senin, Trump menyebut Paus Fransiskus sebagai "pria yang sangat baik yang mencintai, mencintai dunia, dan dia terutama mencintai orang-orang yang sedang mengalami masa sulit, dan itu baik bagi saya."

Trump juga mengeluarkan proklamasi yang memerintahkan bendera di Gedung Putih dan fasilitas federal dan militer di AS dan luar negeri untuk dikibarkan setengah tiang hingga matahari terbenam pada hari pemakaman.

Wakil Presiden JD Vance, yang bertemu dengan Fransiskus di Vatikan pada Minggu Paskah, juga memberikan penghormatan setelah kematiannya, dengan mengunggah di media sosial, "Saya turut berduka cita kepada jutaan umat Katolik di seluruh dunia yang mencintainya.

"Saya senang bertemu dengannya kemarin, meskipun dia jelas sakit parah. Namun, saya akan selalu mengingatnya untuk khotbah di bawah ini yang dia sampaikan pada hari-hari awal COVID. Itu sungguh sangat indah," tulis Vance.

Gedung Putih mengunggah foto-foto Trump dan Melania ketika bertemu Paus Fransiskus di Vatikan pada 2017, selama masa jabatan pertama presiden, bersama dengan gambar Vance dan Paus dari pertemuan mereka pada Minggu.

Paus berusia 88 tahun itu meninggal karena stroke otak dan gagal jantung yang tidak dapat disembuhkan pada Senin pagi, kata dokter Vatikan Andrea Arcangeli dalam surat kematiannya.

Fransiskus, paus Amerika Latin pertama, lahir di Buenos Aires pada 1936 dari orangtua imigran Italia. Ditahbiskan sebagai pendeta Jesuit pada 1969, ia belajar di Argentina dan kemudian di Jerman sebelum naik jabatan menjadi pemimpin Gereja Katolik pada 2013.

Vatikan belum merilis rincian pemakamannya.

Dalam surat wasiat spiritual Paus Fransiskus tertanggal 29 Juni 2022 yang diterbitkan Vatikan, terdapat keinginan dan instruksi terakhirnya untuk pemakamannya.

“Saya meminta agar jenazah saya beristirahat - menunggu hari Kebangkitan - di Basilika Kepausan Santa Maria Maggiore,” tempat Paus berkata setelah selalu berdoa “di awal dan akhir setiap Perjalanan Apostolik.”

Ia juga menulis bahwa makamnya harus berada di dalam tanah dan “sederhana tanpa ornamen khusus.”

Paus Fransiskus menderita berbagai penyakit selama 12 tahun masa kepausannya, dengan komplikasi parah dalam beberapa pekan terakhir setelah menderita pneumonia ganda yang membuatnya dirawat selama lebih dari sebulan di sebuah rumah sakit di Roma.

Menyusul berita kematiannya, penghormatan dari para pemimpin dunia mengalir sepanjang Senin pagi. Termasuk dari mantan Presiden Joe Biden yang beragama Katolik. Ia menyebut Paus Fransiskus sebagai "salah satu pemimpin paling penting di zaman kita."

Read Entire Article
Parenting |