TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Esther Sri Astuti mengatakan ada berbagai faktor yang menyebabkan turunnya jumlah pemudik pada periode Lebaran 2025.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyampaikan bahwa jumlah pemudik tahun ini berjumlah 146,67 juta orang. Jumlah tersebut turun sebesar 4,69 persen dibanding tahun lalu yang tercatat sebanyak 162,2 juta pemudik.
Dalam analisisnya, Esther berujar, penurunan jumlah pemudik Lebaran terjadi karena faktor ekonomi. Pertama, kontraksi ekonomi akibat pemangkasan anggaran oleh pemerintah. Menurut dia, kebijakan ini berdampak pada penurunan konsumsi rumah tangga.
"Sektor bisnis yang biasanya relly on pada tender-tender pemerintah berkurang. Ini berdampak pada masyarakat, pendapatan turun," kata Esther dalam acara Launching Survei Mudik 2025 Lembaga Survei KedaiKOPI yang diselenggarakan secara daring, pada Senin, 14 April 2025.
Faktor penurunan jumlah pemudik berikutnya, menurut Esther, adalah badai pemutusan hubungan kerja atau PHK. Oleh karena di-PHK, masyarakat mengurungkan mudik karena mempertimbangkan kebutuhan biaya, mulai dari ongkos transportasi hingga angpao Lebaran. "Mereka takut," ujar dia.
Faktor ketiga, Esther menambahkan, penurunan daya beli masyarakat. Persoalan ini juga tidak terlepas dari fenomena PHK yang terjadi. Walhasil, masyarakat lebih memilih mengalokasikan tunjangan hari raya atau pesangon PHK untuk melanjutkan hidup pasca-Lebaran.
Melihat situasi ini, Esther pun mendorong pemerintah memberi stimulus bagi masyarakat. Selain itu, membantu masyarakat memiliki usaha atau menjadi pelaku UMKM.
"Kemudian, karena ada efisiensi anggaran, pemerintah perlu membuka lapangan kerja yang sifatnya lebih padat karya," kata Esther. Begitu pula ketika mendatangkan investasi. "Lebih baik untuk padat karenna karena banyak pengangguran."
Sebelum mengumumkan penurunan pemudik sebesar 4,69 persen, Kementerian Perhubungan sempat memprediksi penurunan jumlah pemudik sebesar 24 persen dibanding tahun lalu. Meskipun ternyata realisasi penurunan lebih rendah, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyatakan bakal melakukan evaluasi.
"Tapi saya rasa kisaran 4 hingga 5 persen itu bukan sesuatu yang perlu dikaitkan dengan pelemahan daya beli,” kata Dudy Purwagandhi di kantor Kemenhub, Sabtu, 12 April 2025.
Menurut dia, turunnya jumlah pemudik disebabkan sejumlah faktor. Salah satunya pilihan masyarakat untuk memilih berlebaran di perantauan. Namun, dia menilai, penurunan jumlah pemudik tersebut tidak terlalu signifikan. ,
Nandito Putra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Pemerintah Ingin Ada Penerbangan Langsung dari Bali ke Moskow
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini