TEMPO.CO, Jakarta - Giring Ganesha Djumaryo tak berminat mendaftarkan diri lagi menjadi calon Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia. Sejak Selasa, 13 Mei 2025, PSI membuka pendaftaran bakal calon ketum partai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebagai mantan ketua umum, Giring berhak mendaftar kembali untuk menduduki pucuk kepemimpinan partai. “Enggak lah, sudah pernah,” ucap Giring ketika ditemui Tempo di Kompleks MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, pada Senin, 26 Mei 2025.
Adapun mantan vokalis band Nidji ini menggantikan Grace Natalie sebagai ketua umum pada 2020. Ia bergabung dengan PSI sejak 2017 dan mencalonkan diri sebagai anggota legislatif pada pemilihan umum 2019. Saat memimpin partai, dia pernah melontarkan kritik kepada Gubernur Jakarta saat itu, Anies Baswedan. Kritik tersebut berkaitan dengan perhelatan Formula E di masa pandemi.
Namun demikian, tak sampai dua tahun berselang, estafet kepemimpinan Giring di PSI diserahkan kepada Kaesang Pangarep, putra bungsu mantan presiden Joko Widodo.
Kini Giring menjabat sebagai Wakil Menteri Kebudayaan di Kabinet Merah Putih. Ia juga merupakan bagian dari Dewan Pembina PSI. Ketika ditemui di Kompleks Parlemen, Giring tengah mendampingi Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam agenda rapat kerja bersama Komisi X DPR RI untuk membahas rencana penulisan ulang sejarah. “Saya mau fokus kerja dulu buat rakyat,” kata dia.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum DPP PSI Andy Budiman menjelaskan bahwa semua mantan ketum, termasuk yang saat ini menjabat, tetap bisa kembali mencalonkan diri menjadi kandidat ketum. Dia mengatakan, pemilihan raya PSI dapat diikuti oleh semua yang berstatus kader dan memiliki kartu tanda anggota atau KTA partai. Pemilihan calon ketum dilakukan dengan konsep 'satu anggota satu suara'.
Syarat utama maju sebagai bakal calon ketum PSI, kata Andy, ialah wajib memiliki dukungan minimal dari lima Dewan Pengurus Wilayah atau DPW tingkat provinsi, dan 20 Dewan Pengurus Daerah atau DPD tingkat kota/kabupaten. “Bekas ketua umum boleh mencalonkan diri lagi, yang paling penting adalah mendapatkan syarat dukungan minimal,” tutur Andy di Kantor DPP PSI, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Selasa, 13 Mei 2025.
Ia pun menegaskan bahwa PSI membuka kesempatan bagi seluruh kader yang memenuhi syarat untuk mencalonkan diri. “Kami sebagai pelaksana, sebagai wasit pemilu raya ini membuka kesempatan kepada semua kandidat untuk mencalonkan diri, makin ramai makin bagus menurut kami,” katanya.
Sementara itu, nama Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep dan sang ayah Joko Widodo muncul dalam bursa ketum PSI dalam Kopi Darat Wilayah yang digelar DPW PSI Kota Solo pada Ahad, 25 Mei 2025.
Ketua DPW PSI Jawa Tengah, Antonius Yogo Prabowo mengemukakan Kopdarwil dihadiri oleh ketua-ketua beserta pengurus DPD PSI se-Jawa Tengah. Melalui forum tersebut, mereka berdiskusi terutama berkaitan dengan persiapan menjelang penyelenggaraan Kongres Nasional PSI yang rencananya digelar di Kota Solo, 19-20 Juli 2025.
"Diskusi terkait persiapan kami seperti apa dan siapa yang mau kami dukung. Lebih dari itu kami tadi berdiskusi dan di dalam tadi juga sempat alot terkait usulan nama untuk calon Ketum dalam pemilu raya calon Ketum PSI. Tapi telah kami sepakati dua nama yang akan kami munculkan atau laporkan ke DPP yaitu Kaesang Pangarep dan Ir Joko Widodo," ujar Yogo kepada wartawan seusai Kodarwil di salah satu resto di bilangan Karangasem, Kecamatan Laweyan, Solo.
Septia Ryanthie berkontribusi dalam penulisan artikel ini.