CANTIKA.COM, Jakarta - Penyanyi, penulis lagu, dan kreator konten Kalya Islamadina telah merilis EP perdananya bertajuk Orange, sekaligus menjadi penanda perilisan lagu kelimanya, Orange Sky, Melalui Orange, Kalya merangkum karya-karyanya yang telah dirilis sebelumnya, di mana ia juga menampilkan sisi diri yang paling jujur dan personal.
EP Orange mengeksplorasi lima tahapan rasa cinta, dari kekaguman, ketakutan, dan keraguan, hingga kejujuran dan penerimaan. Judul Orange sendiri terinspirasi dari berbagai hal, dan bagi Kalya, warna jingga menjadi simbol keterbukaan dan penerimaan terhadap berbagai rasa dalam dirinya. Tak hanya itu Jingga baginya juga merepresentasikan keindahan transisi, antara awal dan akhir, terang dan gelap, serta antara perasaan yang saling bertentangan namun tetap indah.
“Ini adalah proses tentang belajar untuk menerima kehidupan dan perasaan dengan apa adanya,” ungkap Kalya. “Aku ingin EP ini menggambarkan bahwa cinta bisa indah, tidak pasti, tapi tetap nyata. Pada akhirnya, kejujuran terhadap perasaan itulah yang menjadi keindahan sebenarnya.”
Proses Kreatif
Bicara tentang proses kreatifnya, produksi Orange berlangsung selama beberapa tahun di mana Kalya terlibat penuh di setiap tahap, mulai dari penulisan, pencarian bunyi, hingga produksi akhir. Dalam perjalanan ini, ia berkolaborasi dengan Rendy Pandugo dan Khalishah Isyana, dua sosok penting yang membantu mewujudkan visi musikalnya.
“Simple in the best way possible,” ungkapnya soal kolaborasi dengan Rendy Pandugo dalam lagu “3000 Miles” dan berhasil menyampaikan pesan yang ia inginkan dengan cara paling jujur dan apa adanya. Perlu diketahui, setiap lagu dalam Orange memiliki karakter produksi yang berbeda, namun saling terhubung secara emosional. Lagu Eye Smile yang ditulis hampir lima tahun lalu pun menjadi awal dari perjalanan lagu dalam album ini, yang menggambarkan kehangatan cinta yang baru tumbuh.
Kemudian lagu Neptune hadir merefleksikan hubungan jarak jauh yang Kalya alami pada periode 2023–2024, meski lagu ini sudah ditulis sejak 2021, jauh sebelum ia mengalami LDR sendiri. Sementara Orange Sky menjadi penutup EP ini, sebuah lagu penuh harapan tentang masa depan yang tak pernah bisa kita tebak.
“Setiap lagu punya waktunya sendiri,” kata Kalya. “Beberapa butuh bertahun-tahun untuk selesai, karena aku ingin setiap detail dari lirik sampai suara benar-benar menyampaikan pesan yang aku rasakan," jelasnya.
Merayakan Kejujuran dan Cinta yang Apa Adanya
Meski tiap lagu lahir di waktu yang berbeda, Kalya merasa semuanya terhubung oleh satu benang merah, yaitu perjalanan hidup dan emosi yang kini siap ia rayakan dan menjadi satu melalui Orange. Lewat EP ini, ia ingin menghadirkan pengalaman mendengarkan yang sederhana namun bermakna, di mana kejujuran menjadi inti dari segalanya. “Aku ingin orang yang mendengarkan Orange bisa memahami bahwa cinta itu indah karena kejujurannya. Keindahannya justru datang dari kenyataan, bukan karena manisnya, tapi karena apa adanya,” tutup Kalya.
Pilihan Editor: Dear Gen Z yang Bingung Mau Jadi Apa? Yura Yunita Bikin Lagu Khusus untuk Kamu
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi Terkini Gaya Hidup Cewek Y dan Z di Instagram dan TikTok Cantika.








































:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5057311/original/031751800_1734586259-child-wearing-headphones-attending-online-courses.jpg)




:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5198110/original/004603900_1745495162-Screenshot_2025-04-24_at_18.44.34.jpg)



