CANTIKA.COM, Jakarta - Lebaran merupakan salah satu momen yang paling ditunggu-tunggu oleh umat Muslim di Indonesia. Selain sebagai waktu untuk berkumpul bersama keluarga dan saling memaafkan, Lebaran juga dikenal dengan sajian makanan khas yang tidak boleh dilewatkan. Di antara makanan-makanan tersebut, ketupat, opor ayam, dan rendang selalu hadir di meja makan. Namun, apa yang membuat hidangan-hidangan ini begitu identik dengan perayaan Lebaran?
1. Ketupat: Simbol Pengakuan Dosa
Ketupat, yang terbuat dari beras yang dibungkus daun kelapa dan direbus, sudah menjadi makanan khas Lebaran yang tak terpisahkan. Sebagai salah satu hidangan utama yang disajikan saat Lebaran, ketupat memiliki filosofi yang mendalam. Nama "ketupat" berasal dari bahasa Jawa "kupat", yang merupakan akronim dari "ngaku lepat", yang berarti mengakui kesalahan. Dalam konteks Lebaran, ketupat melambangkan pengakuan atas dosa dan kesalahan manusia setelah menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh. Bentuknya yang terbuat dari anyaman daun kelapa juga menyimbolkan kerendahan hati dan niat untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Isian beras yang berwarna putih di dalam ketupat pun melambangkan kesucian setelah menjalani ibadah puasa. Oleh karena itu, ketupat bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga sarat dengan makna spiritual yang mengingatkan kita untuk saling memaafkan dan memperbaiki diri.
2. Opor Ayam: Makanan Khas Lebaran yang Mengandung Makna Pengampunan
Selain ketupat, opor ayam juga menjadi makanan yang sangat erat kaitannya dengan perayaan Lebaran. Opor ayam yang terbuat dari ayam yang dimasak dengan santan kental memiliki rasa gurih yang lezat dan cocok dinikmati bersama ketupat. Namun, ada lebih dari sekadar rasa yang membuat opor ayam begitu spesial.
Dalam bahasa Jawa, kata "santan" yang digunakan dalam opor ayam terdengar mirip dengan kata "pangapunten", yang berarti permohonan maaf. Oleh karena itu, opor ayam menjadi simbol ketulusan dalam meminta maaf dan saling memaafkan di Hari Raya. Hidangan ini mengingatkan kita untuk tidak hanya merayakan kebersamaan, tetapi juga mempererat hubungan antar sesama dengan sikap saling memaafkan dan menghargai.
3. Rendang: Hidangan Istimewa yang Selalu Ada di Lebaran
Tak kalah pentingnya, rendang juga menjadi salah satu hidangan yang tak terlewatkan saat Lebaran. Meski tidak memiliki makna filosofi pengampunan seperti ketupat dan opor ayam, rendang memiliki kekayaan rasa dan rempah yang menjadikannya favorit banyak orang. Daging sapi yang dimasak dengan bumbu rempah-rempah yang kaya menghasilkan cita rasa yang khas dan menggugah selera. Rendang menjadi hidangan istimewa yang melambangkan kemakmuran dan kebahagiaan di Hari Raya.
Selain itu, rendang dikenal sebagai makanan yang tahan lama, sehingga sering kali disajikan dalam jumlah banyak saat Lebaran. Hidangan ini tidak hanya nikmat, tetapi juga menjadi simbol kemakmuran dan rasa syukur atas segala berkah yang diterima.
4. Kebiasaan Lebaran yang Mewarnai Tradisi
Kebiasaan menyajikan ketupat, opor ayam, dan rendang saat Lebaran diyakini bermula dari tradisi yang diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga, salah satu Walisongo yang menyebarkan Islam di Jawa pada abad ke-15. Tradisi ini dikenal sebagai "Bakda Kupat", di mana masyarakat menganyam dan mempersiapkan hidangan ketupat untuk kemudian diantarkan kepada kerabat sebagai simbol kebersamaan dan saling memaafkan.
Selain itu, kebiasaan Lebaran ini juga berkembang menjadi momen penting untuk berbagi dengan sesama. Ketupat dan opor ayam tidak hanya disantap oleh keluarga, tetapi juga dibagikan kepada tetangga dan kerabat sebagai wujud kasih sayang dan kepedulian.
Ketupat, opor ayam, dan rendang bukan hanya sekadar hidangan lezat yang memanjakan lidah saat Lebaran. Masing-masing makanan khas Lebaran ini memiliki filosofi dan makna yang mendalam, yang mencerminkan nilai-nilai kebersamaan, pengampunan, dan rasa syukur. Ketupat mengajarkan kita untuk mengakui kesalahan, opor ayam mengingatkan kita untuk saling memaafkan, dan rendang melambangkan kemakmuran dan kebahagiaan.
Dengan tradisi ini, Lebaran tidak hanya menjadi waktu untuk merayakan kemenangan setelah berpuasa, tetapi juga untuk mempererat tali persaudaraan, memperbaiki hubungan dengan sesama, dan bersyukur atas segala berkat yang diberikan. Makanan khas Lebaran, seperti ketupat, opor ayam, dan rendang, membawa kita lebih dekat dengan makna sejati dari perayaan ini.
Pilihan Editor: Konsumsi Minuman Manis Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung, Begini Penjelasannya
TEMPO (ANANDA BINTANG PURWARAMDHONA) | COOKPAD
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika