Langkah BGN Seusai Kasus Keracunan MBG di Cianjur

7 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan akan menerapkan standar operasional prosedur yang ketat dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) setelah terjadi keracunan massal di Cianjur, Jawa Barat. Salah satu prosedur yang diterapkan adalah larangan membersihkan sisa makanan di lingkungan sekolah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Harus dibersihkan di satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG), bukan di sekolah,” kata Dadan saat dihubungi Tempo, Jumat, 25 April 2025.

Menurut Dadan, BGN juga telah meminta dua perbaikan langsung kepada SPPG Cianjur. Pertama, mengganti food tray plastik atau melamin dengan yang berbahan stainless steel demi keamanan pangan. Kedua, memastikan jalur pengolahan makanan mengikuti prosedur: pemisahan antara akses bahan mentah dan jalur makanan siap saji yang akan dikirim ke sekolah.

Program MBG di SPPG Cianjur, kata Dadan, baru dimulai pada 15 Januari 2025 dan ini merupakan insiden pertama. Namun, ia mengakui pentingnya penyegaran pengetahuan bagi penjamah makanan. “Akan dilakukan pelatihan tambahan agar mereka lebih terampil dalam memilih, mengolah, dan menyajikan makanan,” ujarnya.

Menanggapi masukan dari berbagai pihak yang menyarankan pemberdayaan ibu kantin sekolah sebagai alternatif dapur sekolah, Dadan menyebut hal itu telah dilakukan di beberapa tempat. “Sudah BGN lakukan di BOSOWA Bina Insani,” kata dia sambil menyatakan pendekatan ini akan dikombinasikan di sekolah dengan jumlah murid cukup.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menetapkan Kejadian Luar Biasa atau KLB karena 176 warga termasuk 78 siswa keracunan setelah menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga sebagian besar mendapat perawatan di rumah sakit.

"Warga yang mengalami keracunan selama dua hari terakhir sekitar 176 orang dengan rincian 23 siswa SMP PGRI 1, 55 siswa MAN I Cianjur dan 98 warga Kecamatan Mande," kata Kepala Dinkes Cianjur Yusman Faisal di Cianjur, Selasa, 22 April 2025, seperti dikutip Antara.

Sementara warga Kecamatan Mande mengalami keracunan massal setelah menyantap hidangan yang disuguhkan dalam acara hajatan salah seorang warga pada Senin, 21 April 2025. Insiden siswa keracunan juga terjadi pada Senin kemarin.

Read Entire Article
Parenting |