Mengenal Apa Itu Refleks Moro pada Bayi

4 days ago 10

ringkasan

  • Refleks Moro adalah respons alami bayi terhadap rangsangan mendadak seperti suara keras atau gerakan tiba-tiba.
  • Refleks ini biasanya berkembang dalam kandungan dan menghilang antara usia 2 hingga 6 bulan, menandakan sistem saraf bayi berfungsi dengan baik.
  • Konsultasikan dengan dokter jika refleks Moro tidak muncul, hanya terjadi pada satu sisi tubuh, atau disertai gejala lain seperti kejang.

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, pernahkah kamu melihat bayi tiba-tiba terkejut, merentangkan tangan dan kakinya, lalu menangis? Kondisi ini disebut refleks Moro. Refleks Moro adalah respons alami yang normal terjadi pada bayi baru lahir sebagai reaksi terhadap rangsangan tiba-tiba. Apa sebenarnya refleks Moro itu? Bagaimana cara mengatasinya? Dan kapan kita perlu khawatir?

Dilansir dari berbagai sumber, refleks Moro, atau dikenal juga sebagai refleks terkejut, adalah gerakan refleks involunter yang normal terjadi pada bayi baru lahir. Refleks ini muncul sebagai respons terhadap rangsangan mendadak, seperti suara keras, gerakan tiba-tiba, atau perubahan posisi tubuh yang mengejutkan. Refleks ini adalah bagian penting dari perkembangan bayi dan menunjukkan bahwa sistem sarafnya berfungsi dengan baik.

Refleks ini biasanya berkembang saat bayi masih berada di dalam kandungan, antara minggu ke-28 hingga ke-32 kehamilan. Saat bayi lahir, refleks ini sudah sepenuhnya berkembang dan dapat diamati dengan jelas. Refleks Moro akan menghilang secara bertahap seiring dengan perkembangan bayi, biasanya antara usia 2 hingga 6 bulan.

Ciri-ciri Refleks Moro pada Bayi

Ketika bayi mengalami refleks Moro, ada beberapa ciri khas yang dapat kita amati:

  • Merentangkan Lengan dan Kaki: Bayi akan secara tiba-tiba merentangkan kedua lengan dan kakinya ke samping.
  • Membuka Jari-jari Tangan: Jari-jari tangan bayi akan terbuka lebar, seolah-olah sedang meraih sesuatu.
  • Menarik Kembali Lengan dan Kaki: Setelah merentang, bayi akan menarik kembali lengan dan kakinya ke arah tubuh.
  • Menarik Kepala ke Belakang: Kepala bayi mungkin sedikit tertarik ke belakang sebagai bagian dari respons refleks.
  • Menangis: Seringkali, refleks Moro disertai dengan tangisan bayi.

Reaksi ini mungkin terlihat mengkhawatirkan bagi sebagian orang tua, tetapi sebenarnya merupakan respons normal yang menunjukkan bahwa sistem saraf bayi berfungsi dengan baik.

Penyebab Munculnya Refleks Moro

Refleks Moro dipicu oleh berbagai rangsangan yang mengejutkan bayi. Beberapa penyebab umum munculnya refleks Moro antara lain:

  • Suara Keras: Suara keras yang tiba-tiba dapat mengejutkan bayi dan memicu refleks Moro.
  • Gerakan Mendadak: Gerakan tiba-tiba di dekat bayi, seperti saat kita mengangkat atau menurunkannya, dapat memicu refleks ini.
  • Perubahan Posisi Tubuh: Perubahan posisi tubuh yang mengejutkan, misalnya saat bayi diletakkan di tempat tidur, juga dapat memicu refleks Moro.
  • Kurangnya Dukungan: Bayi merasa tidak aman atau kurang dukungan saat digendong.

Penting bagi orang tua untuk memahami penyebab refleks Moro agar dapat mengantisipasi dan memberikan respons yang tepat untuk menenangkan bayi.

Kapan Harus Khawatir?

Refleks Moro umumnya adalah respons normal pada bayi baru lahir. Namun, ada beberapa kondisi di mana kita perlu waspada dan segera berkonsultasi dengan dokter:

  • Refleks Moro Tidak Muncul: Jika refleks Moro tidak muncul sama sekali pada bayi baru lahir, ini bisa menjadi tanda adanya masalah pada sistem sarafnya.
  • Refleks Moro Hanya Terjadi pada Satu Sisi Tubuh: Jika refleks Moro hanya terjadi pada satu sisi tubuh saja, ini juga bisa menjadi indikasi adanya masalah neurologis.
  • Refleks Moro Tidak Menghilang Setelah Usia 6 Bulan: Refleks Moro biasanya menghilang antara usia 2 hingga 6 bulan. Jika refleks ini masih ada setelah usia 6 bulan, konsultasikan dengan dokter.
  • Refleks Moro Disertai Gejala Lain: Jika refleks Moro disertai dengan gejala lain seperti kejang, atau jika bayi menunjukkan reaksi berlebihan atau tidak normal terhadap rangsangan, segera konsultasikan dengan dokter.

Meskipun refleks Moro adalah respons normal, penting untuk tetap waspada terhadap tanda-tanda yang tidak biasa dan segera mencari bantuan medis jika diperlukan.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Adinda Tri Wardhani

    Author

    Adinda Tri Wardhani
Read Entire Article
Parenting |