Pencarian Turis Tenggelam di Pantai Parangtritis Dihentikan

1 week ago 6

TEMPO.CO, Yogyakarta - Tim Search and Rescue atau SAR gabungan Daerah Istimewa Yogyakarta mengumumkan penghentian operasi pencarian seorang wisatawan asal Semarang Jawa Tengah yang hilang terseret ombak Pantai Parangtritis pada Jumat 4 April 2025 lalu.

Penghentian pencarian ini diumumkan pada Kamis 10 April 2025, setelah proses pencarian sudah memasuki hari ke 7 namun keberadaan korban masih tak kunjung ditemukan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Penghentian pencarian ini setelah segala upaya dan usaha sudah dilakukan, area pencarian sudah diperluas dan berbagai metode pencarian juga sudah dilakukan," kata Kepala Kantor SAR Daerah Istimewa Yogyakarta Kamal Riswandi, Kamis 10 April 2025.

Wisatawan berinisial AJ alias Andreas Juliana 19 tahun yang berdomisili di Jalan Borobudur Utara Raya 51 Manyaran Semarang Jawa Tengah itu merupakan salah satu dari tiga wisatawan yang tenggelam saat bermain air di Pantai Parangtritis. Dua rekan korban sendiri berhasil diselamatkan regu penyelamat sesaat setelah turut digulung arus balikan atau rip current pantai itu.

Kamal menuturkan, metode pencarian korban dilakukan mulai dari pencarian visual dengan penyisiran sepanjang Pantai Parangtritis ke arah timur dan barat. Lalu penyisiran di laut menggunakan perahu jukung hingga jetski, serta pencarian via udara menggunakan drone.

Selain itu posko SAR Yogyakarta juga telah menyebarkan informasi terkait korban kepada para nelayan mulai pantai selatan Yogyakarta hingga nelayan di pantai selatan Cilacap Jawa Tengah. Adapun personil gabungan yang diterjunkan dalam operasi pencarian ini mulai hari pertama hingga ketujuh kurang lebih 50-100 personil gabungan.

Kamal menuturkan, sesuai peraturan UU No 29 tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan, operasi SAR dilaksanakan selama tujuh hari. Dan apabila selama tujuh hari pencarian korban belum ditemukan operasi akan ditutup secara resmi.

"Proses penutupan operasi diawali dengan evaluasi tim juga berkoordinasi dengan pihak keluarga korban serta perangkat wilayah. Kami sudah berkordinasi dengan keluarga korban apabila keluarga korban sudah mengikhlaskan dan atas kesepakatan semua pihak operasi akan ditutup secara resmi," kata dia.

Meskipun operasi pencarian telah ditutup, Kamal menyatakan, tim akan terus berkordinasi dengan semua unsur potensi serta para nelayan dan masyarakat sekitar lokasi kejadian. "Apabila dikemudian hari nanti muncul tanda-tanda keberadaan korban maka operasi SAR dapat dibuka kembali," kata dia.

Kamal mengimbau masyarakat dan wisatawan yang berwisata di pantai selatan untuk lebih berhati hati, waspada, dan mematuhi rambu serta imbauan petugas. "Salah satunya dengan tidak bermain air terlalu ke tengah dan wajib menaati rambu peringatan yang sudah ada di sepanjang pantai serta menaati imbauan petugas," kata dia.

Berdasarkan informasi yang dihimpun terkait kronologi peristiwa tersebut, korban AJ terseret arus dan hilang pasca bermain air bersama sejumlah rekannya yang merupakan rombongan 11 orang. Namun saat bermain air tersebut, salah satu rekan korban, AE diduga terlalu ke tengah hingga akhirnya terseret arus balikan atau rip current pantai selatan yang dikenal sangat kuat itu.

Melihat AE yang terseret ombak, AJ dan AJJ berinisiatif bergerak menolong. Namun keduanya yang tak dilengkapi peralatan keselamatan saat itu dihantam ombak besar hingga ikut terseret ke tengah laut. Tim patroli pantai yang melihat kejadian itu lantas bergerak melakukan pertolongan. Namun nahas, dari tiga wisatawan yang terseret itu, hanya dua yang berhasil dievakuasi. Sedangkan AJ hilang tenggelam dan masih belum ditemukan.

Read Entire Article
Parenting |